CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Tuesday, 5 April 2011

   PARU-PARU MANUSIA DITUMBUHI KACANG
Inilah sebuah fakta yang sangat mengherankan dimana terdapat tanaman yang tumbuh dalam prau-paru manusia.

Kacang polong tidak pilih-pilih dalam menjadikan media sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya. Di Massachustet, Amerika Serikat, seorang pria yang mengalami gagal paru-paru mendapat diagnosis yang mengejutkan dari dokter yang merawatnya. Sejenis kacang-kacangan telah tumbuh di paru-parunya.

Sebelumnya, selama berbulan-bulan lamanya, pasien rumah sakit Massachuset yang bernama Ron Sveden ini berjuang untuk sembuh dari empisema ketika kondisinya memburuk dan harus dioperasi. Empisema adalah suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolis terminal, disertai kerusakan dinding alveoli. Rod mengira dirinya akan didiagnosa menderita sejenis kanker ketika sang dokter memberitahunya mengenai pertumbuhan tanaman kacang tersebut.

Para dokter yakin bahwa Rod telah memakan biji kacang di masa silam, namun “terjadi suatu kesalahan” dan bukannya tercerna kacang tersebut malah bertunas. “Salah satu makanan pertama yang saya makan sehabis operasi di rumah sakit adalah kacang. Saya tertawa-tawa ketika memakannya,” tutur Rod kepada reporter lokal televisi Boston. 
Rod mengungkapkan bahwa tanaman kacang tersebut sudah berukuran satu inci (1.25 cm). Saat ini Rod sedang dalam masa penyembuhan bersama istrinya, Nancy, yang berkelakar bahwa Tuhan pasti memiliki selera humor yang aneh menyangkut penyakit yang diderita suaminya tersebut.(BBC/AYB)
 
sumber: http://www.koleksiweb.com/iptek/fakta-paru-paru-manusia-di-tumbuhi-kacang.html 

 





Penyakit TBC

Penyebab Penyakit TBC

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Cara Penularan Penyakit TBC

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.




 sumber: http://www.koleksiweb.com/iptek/informasi-penyakit-tbc-dan-pengertiannya.html

Kenali Salmonella, Bahaya Tidak Terlihat

Infeksi ini harus dikenali sejak dini karena bahayanya yang cukup riskan. Infeksi salmonella sering terjadi pada musim panas karena bakteri ini berkembang biak pada suhu hangat. Sumber utama penyebab infeksi salmonella adalah bahan makanan yang tidak dipanaskan secara baik seperti ayam, telur, daging atau susu. Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya salmonellosis adalah:

• Penggunaan bahan makanan mentah yang sudah terkontaminasi atau mengandung salmonella
• Kontaminasi silang misalnya penggunaan pisau untuk ayam mentah tanpa dicuci dahulu sama dengan untuk memotong ayam matang
• Penyimpanan makanan pada temperatur zang tidak cocok.
Dampak dari keracunan bakteri ini adalah diare disertai pusing, demam atau sakit perut.
Saat suhu udara mulai menghangat mulailah jenis bakteri ini berkembang dengan pesatnya. Terlebih lagi bila ia berkembang pada jenis makanan tertentu yang memang rawan salmonella, yaitu makanan yang mengandung protein tinggi. Bila kondisinya sangat menunjang, bakteri ini akan membelah diri setiap 20 menit sekali, satu bakteri akan berkembang dalam waktu 5 jam menjadi 45 000.
Ada sekitar 2300 jenis bakteri salmonella dan yang paling sering ditemui adalah kasus infeksi Salmonella enteriditis yang terdapat pada unggas atau telur ayam. Ada juga Salmonella typhi yang terdapat pada kerang. Makanan yang mengandung Salmonella belum tentu menyebabkan infeksi Salmonella, tergantung dari jenis bakteri, jumlah dan tingkat virulensi (sifat racun dari suatu mikroorganisma, dalah hal ini bakteri Salmonella).
Misalnya saja Salmonella enteriditis baru menyebabkan infeksi bila sudah berkembang biak menjadi 100 000. Dalam jumlah ini keracunan yang terjadi bisa saja menyebabkan kematian si penderita. Salmonella typhimurium dengan jumlah 11.000 sudah dapat menimbulkan infeksi. Jenis Salmonella lain ada yang menyebabkan infeksi hanya dengan jumlah 100 sampai 1000, bahkan dengan jumlah 50 sudah dapat menyebabkan infeksi.
Perkembangan Salmonella pada tubuh manusia dapat dihambat oleh asam lambung yang ada pada tubuh kita. Disamping itu dapat dihambat pula oleh bakteri lain. Gejala keracunan salmonella pada manusia biasanya baru terdeteksi setelah 5 sampai 36 jam. Keracunan salmonella diawali dengan sakit perut dan diare yang disertai juga dengan panas badan yang tinggi, perasaan mual, muntah, pusing-pusing dan dehidrasi.
Semakin banyak jumlah bakteri yang terkandung dalam tubuh, semakin terancam jiwa penderita. Penderita infeksi Salmonella yang sudah terlalu banyak mengeluarkan cairan dapat terancam jiwanya akibat kekurangan cairan (dehidrasi) yang berlebihan. Hal ini lebih berbahaya lagi bagi anak-anak atau orang tua yang daya tahan tubuhnya lemah. Bila sudah nampak tanda-tanda keracunan Salmonella penderita harus segera dibawa ke dokter.
Untuk menghindari penularan infeksi Salmonella, sisa kotoran, urin atau muntahan penderita harus dibuang dengan hati-hati. Sebab dari disinilah penularan dapat terjadi. Sisa makanan yang diduga menyebabkan infeksi harus segera dibuang dan jangan sampai bercampur dengan makanan lain. Piring, pisau maupun alat dapur lain yang tersentuh makanan yang diduga mengandung Salmonella harus dicuci dengan air panas atau direbus agar bakteri mati.
Salmonella adalah bakteri yang termasuk mikroorganisme yang amat kecil dan tidak terlihat mata. Selain itu bakteri ini tidak meniggalkan bau maupun rasa apapun pada makanan. Kecuali jika bahan makanan (daging ayam) mengandung Salmonella dalam jumlah besar, barulah terjadi perubahan warna dan bau (merah muda pucat sampai kehijauan, berbau busuk). Biasanya bakteri dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium. Salmonella bisa terdapat di udara, air, tanah, sisa kotoran manusia maupun hewan atau makanan hewan. Sumber bakteri Salmonella biasanya terdapat pada unggas (ayam, bebek, kalkun), daging babi, binatang laut, telur dan susu. Bahan makanan hewani yang paling sering berperan sebagai sumber penularan Salmonella adalah unggas. Unggas yang terinfeksi Salmonella bisa menyebarkan bibit bakteri melalui daging, telur baik pada kulit maupun isi telur.
Telur yang pecah atau retak lebih peka Salmonella daripada yang utuh. Proses penularan dapat juga terjadi pada saat penyembelihan, dimana unggas atau ternak yang sehat tertular oleh unggas atau ternak yang sakit. Tidak tertutup kemungkinan penularan terjadi pada saat proses penyembelihan sampai menjadi ayam potong. Pekerja rumah potong ayam yang menderita Salmonellosis seperti penderita Typhus dapat menyebarkan kuman ke ayam atau daging mentah.
Di Jerman, daging atau susu boleh dikatakan sudah bebas salmonella. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi unggas atau telur. Yang sangat sering sekali terjadi adalah keracunan Salmonella dari makanan yang mengandung telur mentah (tidak diolah), seperti mayonaise, es krim dan pudding. Bila makanan yang mengandung telur mentah tidak disimpan secara baik (tidak didinginkan, sudah disimpan terlalu lama atau tidak dipanaskan sama sekali) besar kemungkinan Salmonella akan berkembang biak dengan pesat. Mayonaise biasanya sudah bersifat asam (pH dibawah 4, Salmonella hidup pada pH 4-9). Pada Mayonaise ditambahkan asam asetat sebagai cuka. Asam asetat pada mayonaise akan membunuh Salmonella.
Setiap telur segar belum tentu mengandung Salmonella. Tetapi bila telur segar atau makanan yang mengandung telur mentah dibiarkan pada suhu ruang dalam beberapa hari, barulah bakteri ini dapat berkembang dan membahayakan tubuh manusia.
Untuk menghindari bahaya Salmonella di Jerman sejak tahun 1994 telur yang tidak didinginkan tidak boleh lebih dari 18 hari dipasarkan. Dan untuk bahan makanan yang mengandung telur mentah juga terdapat peraturan-perturan ketat. Mungkin itulah sebabnya setelah peraturan ini berlaku angka penderita infeksi salmonella di Jerman menurun secara drastis. Walaupun demikian kita di Jerman tidak bisa meremehkan bahaya bakteri ini.
Pendinginan makanan dalam lemari es tidak membunuh bakteri Salmonella. Bakteri ini dalam suhu dingin.
Makanan yang mudah rusak seperti daging mentah (terutama daging cincang), daging unggas, ikan, telur, makanan yang mengadung telur mentah (creme, salat, mayonaise, es krim, pudding, dll.) harus segera mungkin didinginkan atau dibekukan dalam lemari es. Untuk daging cincang usahakan segera diolah pada hari dibeli.
Jaga higienis dapur saat anda memasak. Bila mencairkan ayam atau daging beku, segera buang air dan pembungkusnya. Untuk menghindari kontaminasi silang, cuci bersih benda-benda yang terkena air tersebut (pisau, tangan, alas memotong dll.). Simpan ayam dan daging yang belum beku secara terpisah dari bahan makanan lain.

Penulis: Dian Suprapto, Editor: dr. Nurbayati. Sumber: Ich will wissen was ich esse, Roman C. Muehlbauer 1996. http://www.kharisma.de/
(foto frilabo.pt)
sumber:  
Infeksi Salmonella Non-Tifoid
 
Infeksi Salmonella Non-Tifoid
DEFINISI
Infeksi Salmonella Non-Tifoid adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella yang tidak menyebabkan demam tifoid.

PENYEBAB
Bakteri Salmonella.

Terdapat 2200 jenis Salmonella, termasuk jenis yang menyebabkan demam tifoid.
Setiap jenis bisa menyebabkan gangguan pencernaan, demam enterik dan infeksi tertentu yang terlokalisir.

Salmonella banyak ditemukan pada daging yang terinfeksi, unggas, susu mentah, telur dan hasil olahan telur.
Salmonella juga bisa ditemukan pada binatang melata yang dipelihara, pewarna merah tua atau marijuana yang terkontaminasi.

GEJALA
Infeksi Salmonella bisa menyebabkan gangguan saluran pencernaan atau demam enterik; kadang-kadang infeksinya hanya mengenai suatu bagian tertentu.
Beberapa orang yang terinfeksi bisa tidak memiliki gejala, tetapi mereka berperan sebagai karier (pembawa) dari bakteri ini.

Gangguan saluran pencernaan biasanya mulai timbul dalam waktu 12-48 jam setelah terinfeksi bakteri Salmonella.
Gejala awalnya adalah mual dan nyeri perut kram yang segera diikuti oleh diarre, demam dan kadang muntah. Biasanya diare sangat encer, tetapi kadang bisa berupa tinja setengah padat
Gangguan ini biasanya bersifat ringan dan berlangsung 1-4 hari, tetapi bisa berlangsung lebih lama lagi.
Diagnosis diperkuat dengan membiakkan bakteri pada contoh tinja atau apusan rektum penderita.

Demam enterik terjadi jika Salmonella masuk ke dalam darah.
Demam menyebabkan kelelahan yang luar biasa.

Bakteri bisa hidup dan berkembang-biak di dalam saluran pencernaan, pembuluh darah, katup jantung, selaput otak dan sumsum tulang belakang, paru-paru, persendian, tulang saluran kemih, otot atau organ lainnya.
Kadang-kadang bakteri menginfeksi tumor, sehingga terbentuk suatu abses yang selanjutnya bisa menyebabkan infeksi darah.

Seorang karier (pembawa) tidak menunjukkan gejala-gejala tetapi akan terus mengeluarkan bakteri dalam tinjanya.
Kurang dari 1% penderita yang kemudian menjadi pembawa bakteri selama setahun atau lebih.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan diperkuat dengan ditemukannya bakteri pada biakan yang diambil dari contoh tinja atau apusan dubur penderita.

PENGOBATAN
Gangguan saluran pencernaan diiobati dengan cairan dan makanan lunak.

Antibiotik akan memperpanjang pengeluaran bakteri dalam tinja sehingga tidak dianjurkan diberikan kepada orang-orang yang memiliki keluhan saluran pencernaan.
Tetapi bayi, pegawai rumah sakit dan penderita infeksi HIV diobati dengan antibiotik karena mereka memiliki resiko tinggi untuk terjadinya komplikasi.
Pada pembawa bakteri yang tidak menunjukkan gejala, infeksi biasanya bisa diatasi sendiri dan jarang diperlukan antibiotik.

Jika diperlukan antibiotik, yang efektif adalah ampisilin, amoksisilin atau siprofloksasin. Antibiotik diberikan selama 3-5 hari, tetapi penderita nfeksi HIV memerlukan pengobatan yang lebih lama untuk mencegah terjadinya kekambuhan.
Seseorang yang memiliki bakteri Salmonella di dalam darahnya harus mendapatkan antibiotik selama 4-6 minggu.

Abses diobati melalui pembedahan drainase (pengeringan, pengeluaran nanah) dan pemberian antibiotik selama 4 minggu.
Antibiotik jangka panjang dan pembedahan biasanya perlu diberikan kepada penderita infeksi pembuluh darah atau katup jantung.

sumber: http://forum.um.ac.id/index.php?topic=8708.0 


Sunday, 3 April 2011


Ibuku

Satu hati dalam hati ini…
Terurai senyum yang menghias
Teringat satu nama
Hanya satu nama
Hanya engkau ibuku…
Semua citaku
Ku persembahkan hanya untukmu
Kan ku berikan isi dunia jika aku bisa
Namun semua tak dapat gantikan engkau
Ibuku…
Senyum itu…
Senyum yang selalu mengembang di wajah cantikmu
Membawaku ke dalam ruang angan dan kerinduan
Yang mendalam
Yang tak ada seorang pun
Mampu menggapainya
Ku panjatkan doaku hanya untukmu
Ku gapai bulan,
Ku petik bintang,
Hanya engkau,
Hanya untuk engkau, ibuku…
Air mata yang menetes dari mata indahmu
Kan selalu membawa langkahku
Ke dalam jalan yang engkau ridlo-i
Jika bisa, akan ku tukar hidupku dengan engkau, ibuku…
Aku ingin selamanya bersamamu
Bersama kasih sayangmu yang tak pernah hilang
Tak pernah berubah
Tak pernah meninggalkan aku