Setelah Dekati Cincin, Cassini Terbang Menuju Bulan Saturnus
Washington (ANTARA News) - Setelah memasok citra spektakuler cincin Saturnus dalam beberapa tahun belakangan ini, pesawat antariksa NASA, Cassini, mengalihkan perhatiannya pada beberapa bulan Saturnus, Senin, dan mengamati pengaruh cahaya matahari atas permukaan planet raksasa dari gas itu dan para pengiring ilmiahnya.
Cassini memperoleh kesempatan hidup lebih lama pada awal tahun ini, ketika NASA menyepakati program bagi 60 orbit lagi atas Saturnus dan beberapa terbang lintas dekat bulan Titan, Enceladus, Dione, Rhea dan Helene.
Dalam empat tahun terakhir, Titan sudah memberikan bukti yang menggoda bagi kemungkinan untuk didiami dan kemungkinan adanya laut bawah tanah, sedangkan Enceladus menyemburkan uap air raksasa, yang diperkirakan berasal dari es yang menguap.
Penemuan ini telah menjawab "seluruh tujuan yang akan kita capai saat kita meluncurkannya. Kita menjawab berbagai pertanyaan lama dan mengajukan beberapa pertanyaan baru," kata Bob Mitchell, manajer programn Cassini di Laboratorium Propulsi Jet NASA, Pasadena, California, dalam pernyataannya, seperti dilaporkan DPA.
Misi itu disebut Equinox, yakni simbol dari ekspektasi Cassini pada sekitar 2009 akan menjumpai musim semi dengan lama siang dan malam berlangsung sama di Saturnus, suatu yang hanya terjadi setiap 14 tahun sekali.
Para ilmuwan akan dapat melihat apa yang terjadi ketika Matahari bergeser dari selatan ke utara ekuatornya, astronomy.com melaporkan.
Pesawat antariksa Cassini merupakan pesawat pertama yang melakukan eksplorasi atas sistem sejumlah cincin dan bulan Saturnus.
Cassini adalah bagian misi dengan Pesawat Penyelidik Huygen milik Badan Antariksa Eropa (ESA), yang menembus atmosfir bulan Saturnus lainnya, Titan, pada Januari 2005.
Misi Cassini-Huygen adalah proyek kerjasama NASA, ESA dan Badan Antariksa Italia. (*)
sumber: www.antara.co.id
0 komentar:
Post a Comment
COMMENT PLEASE.............