CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sunday, 16 January 2011

hadits tentang metodologi pendidikan 2

1. Penerapan Metode Menghafal dan Problematikanya Dalam Pembelajaran al Qur’an Hadits Di MTs XYZ di Kota ABC.

A. Latar Belakang Masalah
Manusia Indonesia seutuhnya yang diidealisasikan menjadi titik
puncak pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagai proses kemanusiaan
dan pemanusiaan sejati masih menjadi dambaan kita, ketika sosok yang
sesungguhnya belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan era pasar
bebas terus menerpa secara keras. 1
Dari sini dapat dilihat bahwa betapa pentingnya dan perlunya
pendidikan bagi anak-anak, jelaslah pula mengapa anak-anak itu harus
mendapatkan pendidikan yang layak. Agar bisa menjadi bekal hidupnya di
masyarakat nanti, karena merekalah yang akan menjadi generasi penerus
bangsa. Bahwa kita ketahui apabila suatu bangsa generasi penerusnya bagus
maka masa depan bangsapun akan bagus pula, begitu juga sebaliknya apabila
generasi atau penerus bangsa rusak maka suramlah masa depan bangsa
tersebut.
Adapun yang dimaksud pendidikan adalah: Pimpinan yang berikan
dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam
pertumbuhannya (jasmani maupun rohani) agar berguna bagi diri
sendiri dan bagi masyarakat.2
Dengan demikian pendidikan terhadap anak dipandang sebagai salah
satu aspek yang memiliki peranan pokok sebagai pembentukan manusia
menjadi insan yang sempurna  (insan kamil) atau memiliki kepribadian yang
utama. Berdasarkan asumsi tersebut maka diperlukan pendidikan anak yang
dapat membantu menyelesaikan problem yang dihadapi masyarakat muslim
dewasa ini. Semisal semakin gencarnya pengaruh modernisme yang menuntut
lembaga pendidikan formal untuk memberikan ilmu pengetahuan umum dan
ketrampilan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik yang menyebabkan
terdesaknya mereka (khusus umat Islam) untuk memperoleh bekal keagamaan
yang cukup memadai.
Maka dari itu, hendaknya pendidikan menyentuh seluruh aspek yang
bersinggungan langsung dengan kebutuhan perkembangan individu anak-anak
baik itu dari ilmu agama maupun ilmu umum agar mereka dapat hidup dan
berkembang sesuai dengan ajaran  agama Islam yang kaffah.
Agama Islam mengajarkan sebuah tuntunan kepada manusia untuk
menuju kebahagiaan dan kesejahteraan. Adapun segala tuntunan tersebut
terdapat dalam al Qur’an dan al Hadits.  al Qur’an telah melahirkan disiplin
ilmu baik itu ilmu nahwu, syaraf, badi’, usul, falsafah, politik, ekonomi,
sosial, sains, seni, dan lain-lain. Ini berarti bahwa al Qur’an selain syarat
dengan substansi dan informasi juga memiliki kandungan metodologis dan
paedogogis bagi umat manusia.
Banyak hal yang bermanfaat bagi peserta didik apabila mempelajari
dan diberi pendidikan tentang al Qur’an mengingat isi kandungannya yang
penuh dengan petunjuk dan menjadi kewajiban kita umat manusia untuk
mempelajari kitab tersebut yaitu al Qur’an. Sebagaimana firman Allah SWT
dalam surat al An’am ayat 155 yang berbunyi:
(155:??????) ?????? ????? ?????? ??????? ????? ??????? ??? ????
Artinya:   ”Dan inilah sebuah kitab yang telah kami (Allah) turunkan yang
diberkati, maka dari itu turutlah dan bertaqwalah kamu (kepada
Allah) supaya kamu diberi rahmat.” (Q.S. Al An’am :155)
Ayat di atas menunjukkan bahwa kitab (al Qur’an) diberkahi, yang
berisi penuh kebaikan untuk kepentingan manusia. Oleh karena itu manusia
diperintahkan agar mengikuti dan mempelajari al Qur’an supaya diberi rahmat
dan petunjuk oleh Allah di dunia maupun di akhirat kelak.
Adapun tujuan pendidikan al Qur’an M. Quraish Shihab menyebutkan
yaitu membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu
menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifahNya guna
membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah, atau
dengan kata lain lebih singkat dan digunakan oleh al Qur’an ”untuk bertaqwa
kepadaNya”.5
Dalam mengkomunikasikan ilmu pengetahuan agar berjalan secara
efektif maka perlu menerapkan berbagai metode mengajar sesuai dengan
tujuan situasi dan kondisi yang ada guna meningkatkan pembelajaran dengan
baik, karena berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar ditentukan oleh
metode pembelajaran yang merupakan bagian integral dalam sistem
pembelajaran.6
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan proses
belajar mengajar salah satu yang disoroti adalah segi metode yang digunakan.
Sukses tidaknya suatu proses pembelajaran salah satunya tergantung pada
ketepatan metode yang digunakan. Demikian pula dalam pembelajaran al
Qur’an Hadits juga membutuhkan metode yang tepat. Sebab metodelah yang
menentukan isi dan cara mempelajari al Qur’an Hadits tersebut dengan baik.
Dengan demikian metode merupakan alat yang sangat penting untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan direncanakan. Selain itu ketepatan
memilih metode dalam penerapannya juga harus diperhatikan. Seperti halnya
penggunaan metode menghafal dalam pembelajaran al Qur’an Hadits.
Bahwasanya al Qur’an Hadits dijadikan bidang pelajaran di sekolah-
sekolah Islam di Indonesia. Dengan dikelola oleh Departemen Agama yang
membawahi sekolah-sekolah negeri maupun swasta dengan kurikulumnya
sama-sama mengembangkan ajaran-ajaran Islam. al Qur’an Hadits selain
dipelajari pada madrasah tingkat pertama yaitu Ibtidaiyah juga dipelajari pada dua madrasah tingkat teratas—Tsanawiyah dan Aliyah.7
Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan kesesuaian metode
dengan perkembangan yang terjadi. Diantaranya:
1.  Kesesuaian antara metode pembelajaran dengan materi ajar, dengan
kemampuan dan kebutuhan peserta didik, dengan budaya dan kondisi yang
melingkari baik lokal; maupun global, dan tujuan yang akan dicapai.
2.  Kesesuaian dan kemampuan metode pembelajaran dengan tumbuh
kembangnya budaya di lingkungan sekolah.
3.  Kesesuaian antara metode belajar dengan kemampuan peserta didik dalam
menyelesaikan studinya dengan bagus.8
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa di sekolah-sekolah, perhatian
yang amat besar diberikan terhadap al Qur’an Hadits mengingat betapa
pentingnya yaitu sebagai sumber ajaran dan nilai bagi umat Islam. Dalam
mempelajari al Qur’an Hadits tersebut tidak hanya memfokuskan pada
membaca saja, akan tetapi melibatkan para murid dalam kegiatan membaca,
menelaah dan menghafal al Qur’an Hadits, baik secara keseluruhan maupun
sebagian surat atau ayat saja.
Sebenarnya untuk menguasai tugas-tugas yang diberikan yaitu
menghafal al Qur’an Hadits adalah mudah, akan tetapi mudah pula untuk lupa.
Oleh karena itu ketekunan dan keuletan sangat diperlukan, hal ini tentunya
merupakan salah satu contoh kendala tersendiri yang memerlukan
penyelesaian yang tentunya tidak semudah membalikkan tangan.
Sehingga hal ini penulis tertarik untuk mengadakan penelitian, dalam
hal ini lebih memfokuskan pada madrasah tingkat Tsanawiyah, adapun pokok
pembahasannya mengenai: Penerapan Metode Menghafal dan Problematikanya Dalam Pembelajaran al Qur’an Hadits Di MTs Hidayatus
Syubban Kota AC.
Kajian ini akan menjadi pertimbangan para pengajar dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah khususnya bagi pengajar yang menerapkan
metode menghafal.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dan beberapa kerangka pemikiran di atas,
ada beberapa permasalahan yang merupakan agenda penelitian yang akan
dikaji yaitu:
1. Bagaimana konsep metode menghafal dalam pembelajaran al Qur’an
Hadits di MTs XYZ Kota AC?
2. Apa saja problematika yang dihadapi dalam pembelajaran al Qur’an
Hadits dengan menggunakan metode menghafal?
3. Apa saja langkah yang dilakukan dalam menghadapi problematika
tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan-permasalahan yang dipaparkan di atas, maka
tujuan penelitian adalah:
1.  Untuk mengetahui konsep  metode  menghafal dalam pembelajaran al
Qur’an Hadits di MTs XYZ Kota AC.
2.  Untuk mengetahui Problematika apa saja yang dihadapi dalam
pembelajaran al Qur’an Hadits dengan menggunakan metode menghafal.
3.  Untuk mengetahui langkah apa saja yang dilakukan dalam menghadapi
problematika tersebut.
D. Penegasan Istilah
Agar memberikan pemahaman yang tepat serta untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menginterpretasikan judul skripsi ini, maka perlu
mempertegas istilah dalam judul tersebut, juga memberikan batasan-
batasan istilah. Adapun penjelasan istilah tersebut ialah:
1.   Penerapan
Penerapan berasal dari kata dasar “terap” yang artinya berukir
kemudian mendapat imbuhan pe-an.9 Sehingga kata tersebut menjadi
penerapan yang berarti proses, cara atau perbuatan menerapkan.10
2.   Metode
Metode berasal dari kata method dalam bahasa Inggris yang
berarti cara. Metode adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan
sesuatu.11
Metode di sini menurut peneliti diartikan sebagai cara yang tepat
dan cepat dalam menerapkan metode menghafal dalam pembelajaran al
Qur’an Hadits
3.   Menghafal
Kata menghafal di sini berasal dari kata
???? – ????        – ???
yang berarti menjaga, memelihara dan melindungi12
Menghafal berasal dari kata hafal yang artinya telah masuk
dalam ingatan tentang pelajaran atau dapat mengucapkan di luar kepala
tanpa melihat buku atau catatan lain. Kemudian mendapat awalan me
menjadi menghafal yang artinya adalah berusaha meresapkan ke dalam
pikiran agar selalu ingat.13
Menghafal yang dimaksud di sini bukan pada hafalan al Qur’an
secara keseluruhan akan tetapi hafalan yang berupa sebagian surat atau
ayat yang menjadi materi pelajaran di madrasah tingkat Tsanawiyah.
4.   Pembelajaran al Qur’an Hadits
Pembelajaran adalah operasionalisasi dari kurikulum atau GBPP
Pembelajaran di sekolah terjadi apabila terdapat interaksi antara siswa
dengan lingkungan belajar yang diatur guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran.14
Sedangkan definisi al Qur’an adalah wahyu atau firman Allah
SWT untuk menjadi petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah.15 Sedangkan pengertian Hadits atau as Sunah ialah
perkataan-perkataan, perbuatan-perbuatan serta hal ihwal nabi SAW.16
Selain itu al Qur’an Hadits ini merupakan salah satu mata pelajaran yang
masuk dalam kurikulum pembelajaran yang diajarkan dalam Madrasah.
MTs XYZ merupakan salah satu pendidikan formal
yang menerapkan metode menghafal dalam proses belajar mengajar, maka
dari itu peneliti menjadikannya sebagai sumber data dan informasi
pelaksanaan penerapan metode menghafal dalam pembelajaran, khususnya
mata pelajaran al Qur’an Hadits.
Jadi secara garis besar dapat ditegaskan bahwa penerapan metode
dalam pembelajaran yang akan diangkat adalah berhubungan dengan
penerapan metode menghafal dan problematika yang dihadapi dalam
pelajaran al Qur’an Hadits mulai dari perencanaan metode, pelaksanaan dan
penilaian hasil di MTs XYZ Kota AC.
E. Tinjauan Pustaka
Penelusuran bahan pustaka yang berhubungan dengan masalah
penelitian merupakan cara yang tepat untuk dilakukan sejak dini yang digali
perbendaharaan pengetahuan ilmiah. Adapun tahapan kegiatannya dapat
dilaksanakan sebagai berikut:
1.   Melakukan inventarisasi judul-judul bahan pustaka yang berhubungan
dengan masalah penelitian.
2.   Melakukan pemilihan isi dalam bahan pustaka itu.
3.   Melakukan penelaahan terhadap isi tulisan dalam bahan pustaka.
Penelaahan ini dilakukan dengan cara pemilihan unsur-unsur informasi.
4.   Melakukan pengelompokan hasil bacaan yang telah ditulis, sesuai
dengan rumusan yang tercantum dalam masalah dan pertanyaan
penelitian.17
Saat penulis mengadakan pelacakan literatur yang membahas
mengenai metode menghafal yang berbentuk skripsi penulis menemukan.
Akan tetapi yang mengkaji tentang metode menghafal pembelajaran al
Qur’an relatif sedikit diantaranya: karya Kaid Fitani (3199219) skripsi tahun
2004 yang berjudul problematika pembelajaran dengan metode qiraati dan
solusinya (studi kasus di Taman Pendidikan al Qur’an Walisongo Jrakah
Tugu Semarang). Skripsi ini membahas tentang proses belajar mengajar al
Qur’an dengan menggunakan metode qiraati.
Karya Iffah Alawiyah (3100191) skripsi tahun 2004 yang berjudul
efektifitas penghafalan al Qur’an (studi kasus di pesantren anak-anak
Yanbu’ al Qur’an Krandon Kudus Jawa Tengah). Skripsi ini membahas
pesantren anak-anak dengan ciri khas menghafal.
Adapun menurut penulis skripsi tersebut—metode menghafal al
Qur’an lebih fokus dalam kalangan pesantren.
Sedangkan kajian mengenai metode pembelajaran– menghafal
dalam proses belajar mengajar sangat sedikit ditemukan terutama buku-buku
yang membahas metodologi pembelajaran, akan tetapi kalau membahas
tentang al Qur’an banyak penulis temukan. walaupun demikian peneliti
lebih memfokuskan tentang metode pembelajaran yang tentunya bersifat
inovatif dan solusi yang juga menjawab problematika-problematika dalam
penggunaan metode menghafal dalam pembelajaran  al Qur’an Hadits
tersebut.
Dalam tinjauan pustaka ini peneliti akan menganalisis beberapa
artikel, buku maupun hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang ada
kaitannya dengan metode menghafal diantaranya:
1.   Karya dalam bentuk buku yang ditulis oleh Howard M. federspiel yang
sudah diterjemahkan oleh Drs. Tajul Arifin, M.A., berjudul ”Kajian al
Qur’an Di Indonesia Dari Mahmud Yunus Hingga Quraish Shihab”
(1996). buku ini memaparkan tentang kajian-kajian mengenai al Qur’an
dan dinamikanya di Indonesia..
2.   Methodologi Pembelajaran Agama Islam karya Abdul Halim, (2002)
yang diterbitkan oleh Ciputat Press, berisi tentang strategi melaksanakan
proses belajar mengajar dalam pembelajaran agama Islam juga
memaparkan efektifitas penggunaan metode dalam kegiatan belajar
mengajar baik itu kelebihan maupun kelemahan metode.
3.   Metodologi Pembelajaran Agama yang diterbitkan oleh fakultas
Tarbiyah bekerjasama dengan Pustaka Pelajar (2004) membahas tentang
metodologi pembelajaran agama Islam yang meliputi berbagai cabang
ilmu juga menjelaskan efektifitas penggunaan metode.
Secara kualitatif buku-buku yang membahas metode menghafal di atas
sangat jarang ditemukan akan tetapi diantara buku-buku tersebut tidak ada
yang spesifik membahas tentang metode menghafal dalam pembelajaran al
Qur’an Hadits. Selain itu juga kedua skripsi di atas berbeda pembahasannya
dengan masalah yang diteliti penulis, karena dalam penelitian ini lebih
memfokuskan pembahasan pada penerapan metode menghafal dan
problematika yang dihadapi dalam pembelajaran al Qur’an Hadits baik itu
guru dan murid.
F.      Metodologi Penelitian
1.   Obyek Penelitian Dan Ruang Lingkup
a.   Obyek Penelitian
Dalam menentukan data apa saja yang dibutuhkan dan obyek
penelitian dalam penelitian ini, penulis mengacu pada point-point
tujuan penelitian. Oleh karena obyek penelitian ini adalah:
a.   Keterangan tentang penerapan metode menghafal dalam
pembelajaran al Qur’an Hadits di MTs XYZ
Semarang.
b.   Aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar dalam hal ini,
kaitannya dengan penerapan metode menghafal di MTs
XYZ Semarang.
c.   Aktifitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yakni
kaitannya penggunaan metode menghafal di MTs Hidayatus
Syubban Semarang.
d.   Bagaimana cara dan bentuk belajar yang dilakukan siswa dalam
pembelajaran al Qur’an Hadits dengan penggunaan metode
menghafal di MTs XYZ Semarang.
b.   Ruang Lingkup
Kajian tentang metode menghafal merupakan obyek
penelitian yang sangat luas, untuk memberikan pemahaman yang
mendalam peneliti memfokuskan pada penerapan metode dan
problematikanya. Dalam hal ini peneliti mengambil kancah
penelitian di MTs XYZ Kota AC. Menghafal
ini menitik beratkan pada pembelajaran yang diterapkan oleh guru
kepada siswa di sekolah. Selanjutnya pembahasan ini tentang
problematika yang dihadapi juga bagaimana mengatasi problematika
tersebut.
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi
ini adalah dengan pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini
mempunyai ciri khas yang terletak pada tujuannya.
Penelitian deskriptif (descriptive research) ini dimaksudkan untuk
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena dan kenyataan
yang terjadi yaitu dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti yakni
mendeskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan metode menghafal dalam
pembelajaran al Qur’an Hadits bagi siswa-siswi di MTs Hidayatus
Syubban. sedangkan tujuan yang diinginkan yaitu siswa-siswi
mampu menghafalkan ayat-ayat al Qur’an dan beberapa Hadits
sesuai kurikulum yang dipakai dan materi yang diajarkan. Jadi
pendekatan ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang
bersangkutan dan perilaku yang dapat diamati, diarahkan pada latar
alamiah dan individu tersebut secara holistic (menyeluruh)19
Penelitian deskriptif (descriptive research) ini dimaksudkan
untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena dan
kenyataan yang terjadi.
2.   Metode Pengumpulan Data
Di dalam penelitian disamping perlu menggunakan metode yang
tepat juga perlu memilih tehnik dan alat pengumpulan data yang relevan.
Penggunaan tehnik         dan    alat     pengumpulan data yang tepat
memungkinkan diperolehnya data yang obyektif.
Sedangkan dalam penulisan skripsi ini peneliti menggunakan
beberapa metode diantaranya:
a.   Metode observasi
Metode observasi adalah metode ilmiah yang bisa diartikan
sebagai pengamatan melalui pemusatan perhatian terhadap sesuatu
obyek dengan menggunakan sebuah alat indera.20
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistemik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian,
pengamatan dan pencatatan ini yang dilakukan terhadap obyek di
tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga berada
bersama obyek.21
Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data
bagaimana proses penerapan metode menghafal dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar al Qur’an Hadits di MTs XYZ
Kota AC.
b.   Metode Interviu
Interviu merupakan alat untuk mengumpulkan informasi
dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk
dijawab secara lisan pula. Dimana pencari informasi (interviewer)
dengan kontak langsung dengan tatap muka langsung dengan sumber
informasi (interviewee).22
Metode ini digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data
tentang cara menerapkan metode menghafal di MTs Hidayatus
Syubban Kota AC baik itu guru maupun siswa.
Selain itu dengan metode ini pula peneliti akan menggali
informasi tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran al Qur’an Hadits dan problematika apa saja yang dihadapi
dalam proses belajar mengajar tersebut.
c.   Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang menggunakan
bahan klasik untuk meneliti perkembangan yang khusus yaitu untuk
menjawab pertanyaan atau persoalan-persoalan tentang apa,
mengapa, kenapa dan bagaimana.23
Adapun menurut Suharsimi Arikunto bahwa metode
dokumentasi adalah cara mencari tentang hal-hal atau variable yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan
sebagainya.24
Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk
memperoleh data mengenai metode menghafal yang digunakan.
Dengan metode ini peneliti akan menganalisa hasil belajar berupa
menghafal siswa yang sudah diberikan oleh guru.
3.   Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data.25 Dari rumusan tersebut langkah awal dalam
analisa data adalah mengorganisasikan data, yaitu mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, mengkode dan mengkategorikan semua
data yang sudah terkumpul.
Dalam penelitian ini data akan dianalisa melalui dua tahap yaitu:
a.   Analisa data ketika peneliti masih di lapangan
b.   Analisa data ketika peneliti menyelesaikan tugas pendataan. 26
Ketika peneliti masih masa-masa pendataan, usaha penghalusan
data telah diusahakan melalui:
1.  Meringkas data kontak langsung dari orang, kejadian dan lokasi
penelitian.
2.  Memberi kode pada data yang diperoleh.
3.  Membuat catatan obyektif yang berisi catatan, klasifikasi dan
pengeditan jawaban sebagaimana adanya.
4.  Membuat catatan reflektif yaitu apa yang terangan dan terpikirkan
oleh penulis dalam sangkutpautnya dengan catatan obyektif.
5.  Menyimpan data.
Ketika penulis sudah kembali ke lokasi penelitian, tahap-tahap
analisis selanjutnya adalah:
1. Membuat analisis secara keseluruhan dan secara langsung ketika
kembali dari lapangan.
2. Mengklasifikasikan semua data yang sudah terhimpun.
Sedangkan metode yang digunakan dalam menganalisis adalah
a.   Metode Induktif
Metode induktif berangkat dari pengetahuan yang sifatnya
umum dan bertitik tolak pada pengetahuan umum itu kita hendak
menilai sesuatu kejadian khusus.28 Metode ini digunakan untuk
menarik kesimpulan dari data-data dan literatur yang penulis
gunakan.
Dalam hal ini Ibnu Hadjar juga menjelaskan bahwa proses
penelitian kualitatif mengikuti pola induktif, yakni berangkat dari
pengamatan terhadap kenyataan-kenyataan khusus kemudian
diabstraksikan dalam bentuk kesimpulan yang bersifat umum.29
Jadi penarikan kesimpulan dari data dan informasi yang sudah
dianalisis dilakukan dengan metode induktif.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terbagi menjadi lima, supaya lebih
terperinci penulis menguraikan isi kandungan dalam masing-masing bab,
yaitu:
BAB I    : PENDAHULUAN  berisi :
A.  Latar Belakang Masalah
B.  Penegasan Istilah
C.  Pembatasan Dan Perumusan Masalah
D.  Tujuan Dan Manfaat Penelitian
E.   Telaah Pustaka
F.   Metodologi Penelitian
1.   Obyek Penelitian Dan Ruang Lingkup
2.   Metode Pengumpulan Data
3.   Metode Analisis Data
BAB II  : LANDASAN TEORI berisi :
Konsep metode menghafal dalam pembelajaran al Qur’an Hadits
Dalam bab ini penulis akan memulai pembahasan dengan
memaparkan landasan teori tentang metode menghafal yang
meliputi: pengertian metode menghafal, proses penghafalan al
Qur’an Hadits, strategi menghafal, dan petunjuk menghafal al
Qur’an Hadits.  ]
BAB III : KAJIAN OBYEK PENELITIAN berisi :
Penerapan Metode Menghafal Dalam Pembelajaran al Qur’an
Hadits Di MTs XYZ Kota AC
Dalam bab ini memuat sub bab tentang MTs Hidayatus
Syubban Kota AC baik itu letak geografis, sejarah
berdiri dan lain-lain. Juga memuat sub bab tentang penerapan
metode menghafal dalam pembelajaran al Qur’an Hadits
BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN berisi :
Analisa Penerapan Metode Menghafal Dan Problematikanya
Dalam Pembelajaran al Qur’an Hadits Di MTs Hidayatus
Syubban Kota AC
Pada bab ini penulis memaparkan problematika yang
dihadapi tersebut juga menganalisanya sehingga ditemukan
beberapa alternatif pemecahan permasalahan tersebut
BAB V  : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A.  Kesimpulan
B.  Saran-Saran
C.  Penutup
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Incoming search terms:

  • skripsi pendidikan agama islam
  • metode pengajaran menghafal al-quran
  • kajian pustaka pengertian menghafal
  • AYAT AYAT ALQURAN TENTANG KURIKULUM
  • metode menghafal
  • SKRIPSI PENERAPAN METODE MENGHAFAL DAN PROBLEMATIKANYA PADA PELAJARAN ALQURAN HADITS
  • Pengertian metode menghafal
  • problematika pengajaran Al-Quran terhadap anak
  • konsep-konsep pembelajaran alqur an hadist disekolah
  • contoh telaah pustaka ekonomi manajemen

0 komentar:

Post a Comment

COMMENT PLEASE.............