CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Wednesday, 11 June 2014

KERJASAMA SEKOLAH DAN MASYARAKAT


A.  Konsep Dasar Kerjasama Sekolah dan Masyarakat

Jika dilihat dari sisi maknanya, hubungan sekolah dan masyarakat memiliki pengertian yang sangat luas sehingga masing – masing ahli memilki persepsi yang berbeda – beda, hal ini tentu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda – beda, seperti diungkapkan bahwa “hubungan masyarakat dengan sekolah merupakan komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik baik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama serta pemenuhan kepentingan bersama” (international public relation association).

Secara lebih umum dikatakan bahwa hubungan sekolah dan masyarakat diartikan sebagai suatu proses komunikasi dengan tujuan meningkatkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan praktek pendidikan serta berupaya dalam memperbaiki sekolah.
Memaknai pengertian komunikasi, secara spesifik dikemukakan oleh Emerson Reck  bahwa:
Public relation is the continued process of keying policies, service and action to the best interest of those individual and group whose confidence and goodwill and individual or institution covest, and secondly, it is the interpretation of these policies, services and action toassure complete understanding and appreciation.
Public relation dimaknai sebagai sebuah proses penetapan kebijakan, pelayanan serta tindakan – tindakan nyata berupa kegiatan yang melibatkan orang banyak agar orang – orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut memiliki kepercayaan terhadap lembaga yang menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Hal serupa dikemukakan oleh Rex Harlow bahwa: Public relation merupakan suatu fungsi dari manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya terutama menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama, melibatkan manajemen dalam melibatkan persoalan permasalahan, membantu manajemen menanggapi opini public, mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan mempergunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
Ada hal yang menarik bahwa komunikasi hendaknya dilakukan melalui pengkajian penelitian dan pengembangan hal ini perlu disadari terutama oleh manajemen sekolah bahwa penelitian dan pengembangan adalah sesuatu yang mutlak dilaksanakan oleh lembaga sebab atas dasar inilah maka akan muncul kebutuhan-kebutuhan mendesak yang dirasakan oleh masyarakat dan perlu segera ditanggapi.
Hal senada dikemukakan pula oleh leslie dalam (The School And Community Relations) bahwa:
School public relations is a process of comunication between the school and community for purpose of increasing citizen understanding of educational needs and practices and encouraging antelligent citizen interest and cooperation in the work of improving the school.
Pengertian diatas hampir memiliki kesamaan dengan apa yang diungkapkan oleh Mamusung bahwa sekolah sebagai lembaga sosial yang diselengarakan dan dimiliki oleh masyarakat seharusnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya dan sekolah memiliki kewajiban secara legal dan formal untuk memberikan penerangan kepada masyarakat tentang tujuan-tujuan, program-progam, kebutuhan serta keadaannya, dan sebaliknya sekolah harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan dan tuntutan masyarakatnya.
Adapun peran serta fungsi sekolah dalam mengembangkan hubungannya dengan masyarakat antara lain bertujuan dalam merumuskan saluran – saluran komunikasi yang dapat dipergunakan baik oleh sekolah maupun oleh masyarakat yang notabene selama ini diabaikan dan hal inilah yang menyebabkan komunikasi sekolah dan masyarakat selama  ini kurang harmonis.
Disadari atau tidak, sekolah sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang sosial dan hal ini harus mampu berperan sebagai agent of change, selecting agency, class leveling agency, assimilating agency, dan agent of preservation. Sebagai agent of change tentu lembaga pendidikan hendaknya lebih mengedepankan peran dan fungsinya sebagai pembaharu bagi masyarakat peserta didik dan masyarakat umum terutama dalam menggali potensi yang mengarah pada paradigma dan perubahan berpikir dan berperilaku yang sesuai dengan standar norma yang berlaku.
Sedangkan sebagai selecting agency lembaga hendaknya mau dan mampu memilih potensi masyarakat yang beragam, tentu hal ini membutuhkan keterampilan – keterampilan khusus, terutama dari pengelola pendidikan sehingga pada gilirannya potensi masyarakat dalam hal ini peserta didik mampung berkembang secara optimal
Adapun peran dan fungsi lembaga pendidikan sebagai class levelling agency hendaknya lembaga pendidikan mampu menjadi perantara sebagai peningkat taraf sosial bagi masyarakat peserta didik itu sendiri, sehingga kecenderungan peserta didik untuk berperilaku yang menyimpang terhadap peran dan fungsi lembaga sebagai assimilating agency dapat terhindarkan sedini mungkin.
Jika prinsi – prinsip diatas dapat dilaksanakan, maka pada gilirannya tuntutan lembaga pendidikan sebagai agent of preservation akan terlaksana dengan baik dan jika hal ini terjadi, maka pemeliharaan serta penerusan sifat – sifat budaya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang luhur akan terpelihara dan dapat diteruskan.

B.  Pentingnya Sekolah Mengadakan Hubungan Dengan Masyarakat[2]

Pendidikan dengan proses belajar mengajarnya tidak hanya terbatas di sekolah saja. Akan tetapi disambung dengan pelajaran-pelajaran baru dari pengalaman hidupnya di masyarakat.
Belajar bagi setiap siswa yang berlangsung secara kontinu di sekolah dan di masyarakat. Apa yang diperoleh dibangku sekolah, tetap dikenang, diingat, dan diintegrasikan selama tinggal dan bergaul di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu tahu secara garis besar tentang pendidikan di sekolah agar mereka dapat mengantisipasi aktivitas-aktivitas putra-putrinya, bisa menyiapkan sumber-sumber belajar yang diperlukan dan bisa melayani kebutuhan putra-putrinya.
Menurut Sydney Hook, pentingnya hubungan dengan masyarakat yaitu sekolah bisa mawas diri karena masyarakat tahu tentang sekolah dan prestasinya, masyarakat ikut berpartisipasi mewujudkan cita-cita sekolah sesuai dengan kebutuhannya dan sekolah lebih mudah dapat bantuan dan dana masyarakat serta dukungan dalam mewujudkan cita-cita pemerintah.
Selain itu, sekolah menyiapkan para siswa agar bebas dari kegelapan dalam  menangani masalah-masalah hidup dan kemasyarakatan serta dapat mencari nafkah secara layak, sementara itu masyarakat menyiapkan pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan bagi mereka dan menyambut produk sekolah untuk pembangunan masyarakat itu sendiri. Agar hubungan sekolah  dengan masyarakat berjalan baik sudah tentu sekolah perlu memberikan informasi secara kontinu tentang aktivitas-aktivitas kepada masyarakat pendukungnya.
Informasi yang diberikan sekolah kepada masyarakat harus dilengkapi dengan pengalaman bagi warga masyarakat, agar tumbuh citra yang positif terhadap sekolah. Suatu  citra yang menimbulkan sikap positif yang akan menjelma menjadi dukungan terhadap pembangunan pendidikan di sekolah.
Citra dan sikap positif terhadap sekolah di atas diperkuat dengan kenyataan bahwa orang tua / masyarakat pada umumnya tidak mampu membina putra-putrinya agar berkembang dengan relatif sempurna tanpa bantuan sekolah. Masyarakat memandang sekolah sebagai cara yang menyakinkan dalam membina perkembangan para siswa, karena itu masyarakat berpartisipasi dan setia kepadanya (sekolah)
Respon positif dari masyarakat ini perlu ditanggapi secara sungguh-sungguh oleh sekolah. Disamping pedoman yang diberikan oleh pemerintah pusat, sekolah harus membuka diri terhadap ide-ide dari masyarakat, membahasnya, dan berusaha untuk dapat melaksanakannya.
Agar kontak hubungan dengan masyarakat terjamin baik dan berlangsung secara kontinu, maka diperlukan peningkatan profesi anggota staf sekolah dari guru-guru. Disamping mampu melakukan tugasnya masing-masing disekolah, mereka juga diharapkan mampu melakukan tugas-tugas hubungan dengan masyarakat. Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas masyarakatnya, paham akan adat istiadatnya, mengerti aspirasinya, mampu membawa  diri ditengah-tengah masyarakat, bisa berkomunikasi dengan masyarakat, dan bisa mewujudkan cita-cita mereka itulah sebabnya mengapa kompetensi dan perilaku guru juga diharapkan cocok dengan struktur sosial masyarakat tempat ia bekerja.
Kemampuan guru membawa diri baik pada waktu berada di  tengah-tengah masyarakat maupun ketika melakukan pertemuan dengan anggota masyarakat bisa mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap guru-guru bila para guru bisa membawa diri dan bersikap sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat, responsif dan komunikatif terhadap warga masyarakat, toleran dalam menghargai pendapat  mereka, dan menunjukkan kemampuan yang diinginkan oleh masyarakat dalam mendidik putra-putri mereka.
Program hubungan sekolah dengan masyarakat yang membuahkan aktivitas-aktivitas bersama, komunikasi yang kontinu, dan proses saling memberi dan saling menerima membuat introspeksi sekolah menjadi giat dan kontinu pula serta membuat sekolah lebih mawas diri dengan adanya sentuhan / peningkatan dari luar.
Dampak lain yang sangat penting adalah dukungan moral dari masyarakat terhadap usaha-usaha pembangunan pendidikan disekolah. Dukungan ini sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pembangunan tersebut. Membangun pendidikan di sekolah dengan mengisolasi diri dari masyarakat cukup sulit, sebab seperti diuraikan diatas sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Membangun salah satu bagian dari masyarakat haruslah mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan Hubungan Masyarakat
Ditinjau dari kepentingan sekolah, humas bertujuan untuk :
1.      Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan
2.      Memperlancar proses belajar mengajar
3.      Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah.
Ditinjau dari kepentingan masyarakat, bertujuan untuk
1.      Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental spiritual
4.      Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat
5.      Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat
6.      Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya.

E.       JENIS HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT[3]

Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.      Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
2.      Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat. Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
3.       Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.

H.      TEKNIK-TEKNIK HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (ORANG TUA MURID)

Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu teknik tertulis, teknik lisan, dan teknik peragaan, teknik elektronik.
a)      Teknik Tertulis. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:
-          Buku kecil pada permulaan tahun ajaran. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
-          Pamflet. Pamflet merupakan selebaran yang biasanya berisi tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan belajar. Pamphlet ini selain di bagikan ke wali murid juga bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.
-          Berita kegiatan murid. Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selebaran kertas yang berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah atu pesantren. Dengan membacanya orang tua murid mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya kegiatan yang dilakukan murid.
-          Catatan berita gembira. Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang keberhasilan seoran murid. Berita tersebut ditulis di selebaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau bahkan disebarkan ke masyarakat.
-          Buku kecil tentang cara membimbing anak. Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua, kepala sekolah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif, kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.
b)     Teknik Lisan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu:
-          Kunjungan rumah. Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak sekolah dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar mancapai tujuan program pendidikan sekolah tersebut.
-          Panggilan orang tua. Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak sekolah sesekali juga memanggil orang tua murid datang ke sekolah. Setelah dating, mereka diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut. Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan pendidikan anaknya.
-          Pertemuan. Dengan teknik ini berarti sekolah mengundang masyarakat dalam acara pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang dihadapi sekolah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam setiap akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.
c)      Teknik Peragaan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggarakan bias berupa pameran keberhasilan murid. Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi, atau biasanya di pesantren ketika mengadakan pengajian ditampilkan santri-santri yang hafal nadhom alfiyah. Pada kesempatan itu kepala sekolah atau guru atau juga pengasuh kalau di pondok pesantren dapat menyampaikan program-program peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang dihadapi dalam merealisasikan program-program itu.
d)     Teknik Elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telpon, televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.

Ada beberapa teknik dalam berhubungan dengan masyarakat dalam lembaga pendidikan antara lain :
1.      Laporan pada orang tua.
Teknik ini maksudnya adalah pihak sekolah memberikan laporan pada orang tua murid tentang kemajuan-kemajuan, prestasi dan kelemahan anak didik pada orangtuanya. Dengan teknik ini orangtua akan memperoleh penilaian terhadap hasil pekerjaan anaknya, juga terhadap pekerjaan guru-guru di sekolah.
2.      Majalah sekolah.
Majalah sekolah ini diushakan oleh orang tua dan guru-guru di sekolah yang diterbitksan setiap bulan sekali. Majalah ini dipimpin oleh, orang tua dan murid-murid bahkan alumni termasuk pula dewan redaksi. Isi majalah ini menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orangtua dan murid-murid, pengumuman-pengumuman dan sebgainya.
3.      Surat kabar sekolah.
Kalau sekolah itu mampu dapat menerbitka surat kabar sekolah, maka ini berarti bahwa sekolah dapat memberikan informasi yang lebih luas kepada orang tua atau masyarakat daerah sekitarnya.
4.      Pameran sekolah.
Suatu tehnik yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan sekolah pada masyarakat, ialah penyelenggaraan pameran sekolah. Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan pameran sekolah itu. Sekolah mengadakan pameran dengan membuata atau mengatur hasil pekerjaan murid-murid itu di luar sekolah atau di sekolah. Pameran sekolah akan menjadi lebih efektif lagi, kalau kegiatan-kegiatan itu disiarkan melalui siaran-siaran pers dan radio di tempat itu sehingga dapat menarik banyak orang dalam masyarakat.
5.      “Open house”
“Open house” adalah tehnik untuk mempersilahkan masyarakat yang berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil pekerjaan murid di sekolah, yang diadakan pada waktu-waktu tertentu, misalnya sekali setahun pada penutupan tahun pengajaran. Ada tiga langkah dalam pelaksanaan “open house” ini:
a.       Pengunjung dibawa ke dalam kelas atau auditorium sekolah untuk diberi penjelasan tentang open house itu.
b.      Pengunjung diantar ke tempat-tempat yang telah disediakan akan hal-hal yang perlu dilihat.
c.       Pengunjung diajak kembali ke kelas atau auditorium untuk berdiskusi dan menilai open house.
6.      Kunjungan ke sekolah.oleh orang tua murid yang dilakukan pada pelajaran di berikan.
Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu. Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.
7.      Kunjungan ke rumah murid.
Kunjungan ke rumah orangtua murid ini merupakan teknik yang sangat efektif dalam mengadakan hubungan dengan orang tua di rumah agar supaya dapat mengetahui latar belakang hidup anak-anak. Banyak masalah yang dapat dipecahkan dengan teknik ini antara lain, masalah kesehatan murid, ketidak hadiran murid, pekerjaan rumah, masalah kurangnya pengertian orang tua tentang sekolah dan sebagainya.
8.      Melalui penjelasan yang di berikan oleh personel sekolah.
Kepala sekolah hendaknya berusaha agar, semua personil sekolah mempunyai pengertian yang jelas tentang kebijakan sekolah, organisasi sekolah dan semua kegiatan pendidikan dan pengajaran serta usaha-usaha lainnya. Pada mereka harus ditanamkan sikap loyalitasnya, rasa kekeluargaan.
9.      Gambaran sekolah melalui murid-murid.
Informasi tentang keadaan sekolah dengan perantaraan murid-murid itu diberikan melalui perencanaan sesuatu kegiatan yang wajar, antara lain kalau sekolah itu terdapat di kota besar, maka gambaran itu diberikan melalui program siaran pemancar radio untuk menyiarkan sesuatu percakapan antara murid-murid atau antara murid dan guru, misalnya tentang cara makan dan makanan sehat.
10.  Laporan tahunan
Laporan tahunan ini dibuat oleh kepala sekolah dan laporan ini diberikan kepada aparat pendidikan yang lebih atas. Laporan ini berisi masalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah termasuk kurikulum, personalia, anggaran, biaya dan sebagainya. Selanjutnya aparat tersebut memberikan laporan pada masyarakat.
11.  Organisasi perkumpulan alumni sekolah.
Organisasi perkumpulan alumni sekolah adalah suatu alat yang sangat baik untuk dimanfaatkan dalam memelihara serta meningkatkan hubungan antara sekolah dan masyarakat. Murid-murid yang sudah tamat sekolah biasanya mempunyai kenangan–kenangan dari sekolahnya dan mereka merasa berkewajiban moral untuk membantu sekolahnya baik berupa materiil maupun secara moril.
12.  Melalui kegiatan ekstra kurikuler.
Apabila ada beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang sudah dianggap matang untuk dipertunjukkan kepada orang tua murid dan masyarakat, seperti sepak bola, drama dan lain-lain, maka sangat tepat sekali kegiatan itu ditampilkan ke dalam masyarakat. Karena itu program ekstra kurikuler hendaknya di rencanakan dan diatur, agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
13.  Pendekatan secara akrab
Menurut Made Pidarta, teknik atau cara bekerja sama dengan masyarakat antara lain dapat dilakukan dengan cara berikut:
1.      Memakai surat kabar baik lokal maupun pusat.
2.      Dengan buletin terbitan sekolah atau kantor pendidikan
3.      Melalui radio dan televisi.
4.      Melalui pameran pendidikan.
5.      Lewat pertunjukan-pertunjukan sekolah.
6.      Dengan mengadakan bazar
7.      Melalui karya wisata.
8.      Dengan pengajaran unit di Masyarakat.
9.      Dengan praktek di masyarakat.
10.  Dengan memanfaatkan narasumber.
11.  Dengan memanfaatkan fasilitas belajar yang ada di masyarakat.
12.  Dengan mengadakan bisnis bersama.
13.  Mengadakan kegiatan sosial bersama.
14.  Memelopori pembangunan di masyarakat.
15.  Melalui rapat atau musyawarah.

C.     Peranan Media Komunikasi Dalam Hubungan Sekolah dengan Masyarakat[4]
Ada beberapa media yang dapat digunakan:
a.          Media Langsung
Yang tergolong ke dalam media langsung ini adalah:
1.      Rapat-rapat formal yang diselenggarakan sekolah dengan mengundang orang tua siswa  dan tokoh-tokoh masyarakat. Dalam rapat ini disampaikan program sekolah dalam upaya peningkatan kegiatan dan mutu pendidikan.
2.      Pekan pendidikan.
Pada saat ini sekolah menyajikan prestasi dan kreasi para siswa sebagai sarana promosi sekolah.
3.      Hari ulang tahun sekolah.
Pada peringatan HUT ini, hubungan kerjasama antara sekolah dengan orang tua, alumni dan masyarakat juga dapat digalang melalui acara yang melibatkan semua pihak.
4.      Karyawisata, widyawisata gerak jalan atau sepeda santai bersama dan lain-lain.
5.      Kunjungan rumah (home visit)  untuk mengetahui lebih jauh tentang situasi rumah anak didik tertentu. Dengan demikian diharapkan bukan hanya guru sebagai orang tua kedua di sekolah tetapi juga orang tua sebagai guru kedua di rumah.
b.         Media Tidak langsung
Yang dimaksud media tidak langsung di sini adalah:
Media tanpa tatap muka.
Sekolah mengadakan hubungan dengan masyarakat melalui:
1.      Media cetak berupa: bulletin atau majalah sekolah, koran, brosur, leaflet, atau booklet.
2.      Media elektronika: telepon, siaran radio dan televisi, video kaset, slide, dan komputer.

Dalam membuat media publisitas tersebut, ada beberapa asas publisitas yang seharusnya diperhatikan, yaitu:
1.      Materi obyektif dan resmi
2.      Penyelenggaraan mading terorganisir
3.      Mendorong partisipasi warga sekolah
4.      Mempertahankan kesinambungan
5.      Memperhatikan respons/tanggapan[5].
    
D.     Implementasi di Lapangan[6].

Kenyataan dilapangan membuktikan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat mengalami kendala yang cukup berarti diantaranya:
1.      Tujuan komunikasi yang kurang jelas
2.      Saluran komunikasi yang kurang transparan dan kurang professional
3.      Keterampilan komunikasi yang kurang mendukung
4.      Tindak lanjut yang kurang mendukung dan pengawasan kurang terstruktur dan berkesinambungan.
Tujuan komunikasi atau dalam hal ini hubungan sekolah dan masyarakat yang dilakukan oleh lembaga selama ini masih bersifat one way traffic communication sehingga muncul kesan bahwa lembaga hanya mengharapkan dukungan masyarakat hanya untuk mempertahankan eksistensi kelembagaan semata, bahkan kesan lain yang muncul kepermukaan bahwa lembaga hanya ingin mendapatkan keuntungan semata sementara kebutuhan masyarakat terhadap lembaga kurang diperhatikan.
Sudah semestinya lembaga mempergunakan sistem komunikasi dua arah (two way traffic communication), artinya kebermaknaan suatu komunikasi mampu diarahkan pada perbaikan system pendidikan secara menyeluruh dan hal ini merupakan tugas bersama antar pengelola lembaga dan masyarakat sehingga pada gilirannya ketika komunikasi tersebut tidak sampai baik kepada lembaga ataupun masyarakat, maka tidak akan mengalami kesulitan dalam menterjemahkannya kedalam system operasional yang disepakati oleh keduanya (lembaga dan masyarakat).
Hal lain yang terlupakan yakni pengawasan berkelanjutan, hal ini dibuktikan bahwa kelemahan yang terjadi pada suatu lembaga adalah pengewasan mutu yang berkelanjutan. Sebagai salah satu contoh komite sekolah berperan dalam memberikan control terhadap mutu kelembagaan yang datang dari masyarakat namun kenyataannya sampai peran komite dalam peningkatan mutu kelembagaan, masih kurang maksimal. Komite sekolah akan terdiri dari kepala sekolah, refresentatif staf sekolah, orang tua murid, anggota masyarakat dan refresentatif dari departemen pendidikan setempat.
Komite sekolah bertanggung jawab dalam penyusunan perencanaan strategic dan tahunan sekolah, perumusan kebijakan sekolah, pemenuhan kebutuhan sekolah, anggaran sekolah, ikut memantau kegiatan keseharian sekolah, menilai keberhasilan pelaksanaan program – program sekolah yang dilaksanakan sekolah serta ikut memisahkan laporan tahunan sekolah.



0 komentar:

Post a Comment

COMMENT PLEASE.............