A. MUNCULNYA PEMBELAJARAN KUANTUM
“ Belajar adalah interaksi yang mengubah potensi menjadi
pancaran dahsyat keunikan diri “
( Bobbi DePotter dan Mikke henacki )
Tokoh besar yang ada di balik konsep pembelajaran kuantum
adalah Bobbi DePorter. Mulai merintis dan mengembangkan gagasan pembelajaran di
lokasi yang disebutnya supercamp sejak 1982. Yaitu merupakan sebuah lembaga
pembelajaran yang terletak di Kirkwood Meadows, negara bagian Kalifornia, AS
yang didirikan oleh sebuah perusahaan yang memusatkan perhatian pada hal ikhwal
pembelajaran guna pengembangan potensi diri manusia.
Dalam desain awalnya, pembelajaran kuantum terutama
dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karier para
remaja di rumah atau ruang – ruang rumah, bukan sebagai metode dan strategi
pembelajaran untuk mencapai keberhasilan lebih tinggi di sekolah atau ruang –
ruang kelas. Hal ini menujnjukkan bahwa pembelajaran kuantum merupakan falsafah
dan metodologi yang bersifat umum, tidak secara khusus diperuntukkan bagi
pengajaran di sekolah. Quanningtum Learning yang dimaksud ialah : Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Istilah kuantum sendiri dari ilmu fisika yaitu
pengubahan energi menjadi cahaya. Istilah pembelajaran kuantum bermakna
“interaksi – interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya karena semua
kehidupan adalah energi yang dilakukan dalam proses pembelajaran “. Jika
dicermati pembelajaran kuantum sebenarnya merupakan rakitan dari berbagai teori
atau pandangan psikologi kognitif di tambah temuan empiris DePorter.
B. CIRI – CIRI PEMBELAJARAN KUANTUM :
Pembelajaran Kuantum berpangkal pada psikologi kognitif,
dan bukan pada fisika kuantum.
Pembelajaran Kuantum Bersifat humanistik, bukan positif –
empirik atau nativistis. Posisi manusia sebagai pembelajar menjadi pusat
perhatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dsb. dari pembelajar
diyakini dapat berkembang secara maksimal. Pembelajaran kuantum berusaha
mengubah kelemahan pembelajaran konvensional dengan melakukan usaha untuk
mengoptimalkan potensi ini. Dalam usaha ini kesalahan merupakan hal yang
manusiawi bukan kebodohan. Tapi sebagai bagian dari proses keberhasilan justru dari kesalahan inilah
manusia dapat belajar secara terus menerus untuk memperbaikinya.
Pembelajaran Kuantum Bersifat kontrustivistis bukan
positivistis, behavioristis dan atau maturasionistis. Sebagai konsekwensinya,
pembelajaran kuantum menekankan pentingnya peranan lingkungan dalam mewujudkan
pembelajaran yang efektif dan optimal dan memudahkan keberhasilan tujuan
pembelajaran. Integrasi antara faktor potensi diri manusia selaku pembelajar
dengan lingkungan ( fisik maupun mental ).
Pembelajaran Kuantum Memusatkan perhatian pada interaksi
yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna. Dari interaksi –
interaksi bermutu dan bermakna dapat mengubah energi kemampuan fikiran dan
bakat alamiah pembelajar menjadi cahaya – cahaya yang bermanfaat bagi
keberhasilan pembelajar. Sehingga komunikasi menjadi sangat penting dalam
pembelajaran kuantum.
Pembelajaran Kuantum sangat menekankan pada pemercepatan
pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Pemercepatan pembelajaran
diibaratkan lompatan kuantum dimana sgala hambatan dan halangan harus
disingkirkan. Penggunaan berbagai teknik dan instrumen yang mendukung dapat
dilakukan, misalnya : dengan iringan musik, suasana yang menyegarkan,
lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks dsb.
Pembelajaran Kuantum memiliki model yang memadukan
konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran : suasana yang
memberdayakan, landsan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan, atau
mendukung, rancangan belajar yang dinamis. Isi pembelajaran : penyajian yang
prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampilan belaja – untuk – belajar, dan
keterampilan hidup. Konteks dan isi ini tidak boleh dipisahkan, saling
mendukung, ibaratnya permainan simfoni yang sempurna dimainkan dalam sebuah
orkestra.
Pembelajaran Kuantum memusatkanperhatian pada pembentukan
keterampilan akademis, keterampilan dalam hidup, dan prestasi fisikal atau
material. Ketiganya harus dikelola
Pembelajaran Kuantum menempatkan nilai dan keyakinan
sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran sehingga bermakna. Misalnyaa,
pembelajar harus mempunyai keyakinan bahwa kesalahan atau kegagalan merupakan
tanda telah belajar, setiap usaha harus dihargai. Makin kuat dan mantap nilai
dan keyakinan positif yang dimiliki pembelajar, semakin tinggi kemungkinan
berhasil.
Pembelajaran Kuantum mengutamakan keberagaman dan
kebebasan bukan keseragaman dan ketertiban.
Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan
pikiran dalam proses pembelajaran
Pandangan model pembelajaran kuantum terhadap
pembelajaran dan pembelajar, yaitu bahwa pembelajaran seyogianya berlangsung
secara aktif karena pembelajar itu aktif dan kreatif ( otak kanan dan kiri
berperan ) . pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik pembelajar (
auditoris, visual, dan kinestetik )
Dalam pembelajaran kuantum dua hal yang harus didesain
oleh seorang guru : conteks dan content. Kontek adalah kemeriahan lingkungan
dimana seorang guru melaksanakan tugasnya sebagai seorang pengajar, dan konten
adalah kekayaan materi yang ingin disampaikan kepada para siswanya.
Quantum Teaching dan Quantum Learning
QT : Metode pendekatan pembelajaran baru yg segar,
mengalir, praktis dan mudah diterapkan, yg menguraikan cara-cara baru yg
memudahkan proses belajar mengajar melalui pemaduan unsur-unsur seni dan
pencapaian-pencapaian yg terarah apapun
mata pelajaran yg disampaikan. Jadi QT mempraktekkan Quantum Learning dalam
kelas.
Dalam QT : segala sesuatu sangatlah berarti - setiap
kata, pikiran, tindakan dan asosiasi – dan sampai sejauh mana guru mampu
mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran, sejauh itu pula
proses belajar berlangsung.
Inti pokok dari QT adl penggubahan belajar yg meriah
dan menyenangkan (baik guru – peserta didik), dg segala nuansanya, apapun
pelajaran yg diberikan, dg menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan
yg memaksimalkan momen belajar.
"QT : suatu
orkestrasi bermacam-macam interaksi yg ada didlm dan disekitar momen belajar.
Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur u belajar efektif yg mempengaruhi
kesuksesan siswa yg mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya
yg akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain."
QT : mencakup petunjuk spesifik u menciptakan
lingkungan belajar yg efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan
memumudahkan proses belajar. Dimanapaun dan apapun yg dipelajari segala
bersifat menyenangkan/enjoy, santai dan meriah.
Belajar tidak harus dalam kelas dengan penataan yang
khusus dan monoton, namun dimanapun tempatnya dan bagaimanapun
formasinya, asalkan itu bisa menyenangkan dan bisa memberi motivasi pada guru
maupun peserta didik, itulah yg dinamakan dg QT
Asas QT adl Bawalah Dunia
Mereka ke Dunia Kita, dan Hantarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.
Maksud dari asas
tersebut adl mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sbg langkah
pertama. Selanjutnya u mendapatkan hak mengajar, seorang guru harus membangun
jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Setelah ini didapat, seorang
pengajar baru memporeh ijin u mengajar sbg haknya bukan wewenang. Dg demikian belajar menurut QT adl
melibatkan aspek kepribadian manusia, pikiran, perasaan dan bahasa tubuh,
disamping pengetahuan, sikap dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa
mendatang.
PRINSIP
– PRINSIP PEMBELAJARAN KUANTUM
v Segalanya Berbicara
–
Segalanya, mulai dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari
kertas hingga rancangan pelajaran guru, semuanya mengirim pesan tentang
belajar.
v Segalanya Bertujuan
–
Semuanya yg terjadi dlm penggubahan diri guru mempunyai tujuan
v Pengalaman Sebelumnya dan Pemberian Nama
–
Otak manusia berkembang pesat dg adanya rangsangan kompleks, yg akan
menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu proses belajar paling baik
terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama u
apa mereka pelajari.
v Akui Setiap usaha
–
Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari
kenyamanan. Pada saat siswa mengambil tindakan ini, mereka patut mendapat
pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
v Jika layak dipelajari, maka layak
untuk dirayakan
–
Perayaan adl sarapan pelajar
juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan
asosiasi emosi positif dg belajar.
Kerangka Rancangan Belajar QT dikenal dg istilah
TANDUR
–
TUMBUHKAN, menumbuhkan minat dg
memuaskan “Apakah Manfaatnya BagiKu” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar
–
ALAMI, menciptakan atau
mendatangkan pengalaman umum yg dapat dimengerti semua pelajar
–
NAMAI, menyediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sbg semuah
masukan
–
DEMONSTRASIKAN, memberikan kesempatan bagi peserta didik u menjukkan
bahwa mereka tahu
–
ULANGI, menunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan
bahwa “Aku tahu bahwa Aku memang Tahu”
–
RAYAKAN, pengakuan u penyelsaian, partisipasi dan pemerolehan
ketrampilan dan ilmu pengetahuan.
0 komentar:
Post a Comment
COMMENT PLEASE.............