CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Thursday, 12 January 2012

MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM TEACHING AND LEARNING


A.    MUNCULNYA PEMBELAJARAN KUANTUM
“ Belajar adalah interaksi yang mengubah potensi menjadi pancaran dahsyat keunikan diri “
( Bobbi DePotter dan Mikke henacki )
Tokoh besar yang ada di balik konsep pembelajaran kuantum adalah Bobbi DePorter. Mulai merintis dan mengembangkan gagasan pembelajaran di lokasi yang disebutnya supercamp sejak 1982. Yaitu merupakan sebuah lembaga pembelajaran yang terletak di Kirkwood Meadows, negara bagian Kalifornia, AS yang didirikan oleh sebuah perusahaan yang memusatkan perhatian pada hal ikhwal pembelajaran guna pengembangan potensi diri manusia.
Dalam desain awalnya, pembelajaran kuantum terutama dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karier para remaja di rumah atau ruang – ruang rumah, bukan sebagai metode dan strategi pembelajaran untuk mencapai keberhasilan lebih tinggi di sekolah atau ruang – ruang kelas. Hal ini menujnjukkan bahwa pembelajaran kuantum merupakan falsafah dan metodologi yang bersifat umum, tidak secara khusus diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah. Quanningtum Learning yang dimaksud ialah : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Istilah kuantum sendiri dari ilmu fisika yaitu pengubahan energi menjadi cahaya. Istilah pembelajaran kuantum bermakna “interaksi – interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya karena semua kehidupan adalah energi yang dilakukan dalam proses pembelajaran “. Jika dicermati pembelajaran kuantum sebenarnya merupakan rakitan dari berbagai teori atau pandangan psikologi kognitif di tambah temuan empiris DePorter.

B.     CIRI – CIRI PEMBELAJARAN KUANTUM :
*      Pembelajaran Kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, dan bukan pada fisika kuantum.
*      Pembelajaran Kuantum Bersifat humanistik, bukan positif – empirik atau nativistis. Posisi manusia sebagai pembelajar menjadi pusat perhatiannya. Potensi diri, kemampuan pikiran, daya motivasi dsb. dari pembelajar diyakini dapat berkembang secara maksimal. Pembelajaran kuantum berusaha mengubah kelemahan pembelajaran konvensional dengan melakukan usaha untuk mengoptimalkan potensi ini. Dalam usaha ini kesalahan merupakan hal yang manusiawi bukan kebodohan. Tapi sebagai bagian dari proses  keberhasilan justru dari kesalahan inilah manusia dapat belajar secara terus menerus untuk memperbaikinya.
*      Pembelajaran Kuantum Bersifat kontrustivistis bukan positivistis, behavioristis dan atau maturasionistis. Sebagai konsekwensinya, pembelajaran kuantum menekankan pentingnya peranan lingkungan dalam mewujudkan pembelajaran yang efektif dan optimal dan memudahkan keberhasilan tujuan pembelajaran. Integrasi antara faktor potensi diri manusia selaku pembelajar dengan lingkungan ( fisik maupun mental ).
*      Pembelajaran Kuantum Memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, bukan sekadar transaksi makna. Dari interaksi – interaksi bermutu dan bermakna dapat mengubah energi kemampuan fikiran dan bakat alamiah pembelajar menjadi cahaya – cahaya yang bermanfaat bagi keberhasilan pembelajar. Sehingga komunikasi menjadi sangat penting dalam pembelajaran kuantum.
*      Pembelajaran Kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan taraf keberhasilan tinggi. Pemercepatan pembelajaran diibaratkan lompatan kuantum dimana sgala hambatan dan halangan harus disingkirkan. Penggunaan berbagai teknik dan instrumen yang mendukung dapat dilakukan, misalnya : dengan iringan musik, suasana yang menyegarkan, lingkungan yang nyaman, penataan tempat duduk yang rileks dsb. 
*      Pembelajaran Kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran. Konteks pembelajaran : suasana yang memberdayakan, landsan yang kukuh, lingkungan yang menggairahkan, atau mendukung, rancangan belajar yang dinamis. Isi pembelajaran : penyajian yang prima, pemfasilitasan yang lentur, keterampilan belaja – untuk – belajar, dan keterampilan hidup. Konteks dan isi ini tidak boleh dipisahkan, saling mendukung, ibaratnya permainan simfoni yang sempurna dimainkan dalam sebuah orkestra.
*      Pembelajaran Kuantum memusatkanperhatian pada pembentukan keterampilan akademis, keterampilan dalam hidup, dan prestasi fisikal atau material. Ketiganya harus dikelola
*      Pembelajaran Kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran sehingga bermakna. Misalnyaa, pembelajar harus mempunyai keyakinan bahwa kesalahan atau kegagalan merupakan tanda telah belajar, setiap usaha harus dihargai. Makin kuat dan mantap nilai dan keyakinan positif yang dimiliki pembelajar, semakin tinggi kemungkinan berhasil.
*      Pembelajaran Kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan bukan keseragaman dan ketertiban.
*      Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses pembelajaran
Pandangan model pembelajaran kuantum terhadap pembelajaran dan pembelajar, yaitu bahwa pembelajaran seyogianya berlangsung secara aktif karena pembelajar itu aktif dan kreatif ( otak kanan dan kiri berperan ) . pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik pembelajar ( auditoris, visual, dan kinestetik )
Dalam pembelajaran kuantum dua hal yang harus didesain oleh seorang guru : conteks dan content. Kontek adalah kemeriahan lingkungan dimana seorang guru melaksanakan tugasnya sebagai seorang pengajar, dan konten adalah kekayaan materi yang ingin disampaikan kepada para siswanya.
Quantum Teaching dan Quantum Learning
QT : Metode pendekatan pembelajaran baru yg segar, mengalir, praktis dan mudah diterapkan, yg menguraikan cara-cara baru yg memudahkan proses belajar mengajar melalui pemaduan unsur-unsur seni dan pencapaian-pencapaian yg  terarah apapun mata pelajaran yg disampaikan. Jadi QT mempraktekkan Quantum Learning dalam kelas.
Dalam QT : segala sesuatu sangatlah berarti - setiap kata, pikiran, tindakan dan asosiasi – dan sampai sejauh mana guru mampu mengubah lingkungan, presentasi dan rancangan pengajaran, sejauh itu pula proses belajar berlangsung.
Inti pokok dari QT adl penggubahan belajar yg meriah dan menyenangkan (baik guru – peserta didik), dg segala nuansanya, apapun pelajaran yg diberikan, dg menyertakan segala kaitan, interaksi dan perbedaan yg memaksimalkan momen belajar.
"QT : suatu orkestrasi bermacam-macam interaksi yg ada didlm dan disekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur u belajar efektif yg mempengaruhi kesuksesan siswa yg mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yg akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan bagi orang lain."
QT : mencakup petunjuk spesifik u menciptakan lingkungan belajar yg efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan memumudahkan proses belajar. Dimanapaun dan apapun yg dipelajari segala bersifat menyenangkan/enjoy, santai dan meriah.
Belajar tidak harus dalam kelas dengan  penataan yang  khusus dan monoton, namun dimanapun tempatnya dan bagaimanapun formasinya, asalkan itu bisa menyenangkan dan bisa memberi motivasi pada guru maupun peserta didik, itulah yg dinamakan dg QT
Asas QT adl Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Hantarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.
Maksud dari asas tersebut adl mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sbg langkah pertama. Selanjutnya u mendapatkan hak mengajar, seorang guru harus membangun jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Setelah ini didapat, seorang pengajar baru memporeh ijin u mengajar sbg haknya bukan wewenang. Dg demikian belajar menurut QT adl melibatkan aspek kepribadian manusia, pikiran, perasaan dan bahasa tubuh, disamping pengetahuan, sikap dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang.
PRINSIP – PRINSIP PEMBELAJARAN KUANTUM
v  Segalanya Berbicara
        Segalanya, mulai dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh guru, dari kertas hingga rancangan pelajaran guru, semuanya mengirim pesan tentang belajar.
v  Segalanya Bertujuan
        Semuanya yg terjadi dlm penggubahan diri guru mempunyai tujuan
v  Pengalaman Sebelumnya dan Pemberian Nama
        Otak manusia berkembang pesat dg adanya rangsangan kompleks, yg akan menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu proses belajar paling baik terjadi ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama u apa mereka pelajari.
v  Akui Setiap usaha
        Belajar mengandung resiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan. Pada saat siswa mengambil tindakan ini, mereka patut mendapat pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.
v  Jika layak dipelajari, maka layak untuk  dirayakan
        Perayaan adl sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dg belajar.

Kerangka Rancangan Belajar QT dikenal dg istilah TANDUR
        TUMBUHKAN,  menumbuhkan minat dg memuaskan “Apakah Manfaatnya BagiKu” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar
        ALAMI, menciptakan atau mendatangkan pengalaman umum yg dapat dimengerti semua pelajar
        NAMAI, menyediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sbg semuah masukan
        DEMONSTRASIKAN, memberikan kesempatan bagi peserta didik u menjukkan bahwa mereka tahu
        ULANGI, menunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan bahwa “Aku tahu bahwa Aku memang Tahu”
        RAYAKAN, pengakuan u penyelsaian, partisipasi dan pemerolehan ketrampilan dan ilmu pengetahuan.

0 komentar:

Post a Comment

COMMENT PLEASE.............