CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Wednesday, 6 November 2013

KEWIRAUSAHAAN



A.       Pengertian Kewirausahaan
Peter F. Drucker mengatakan  bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan Sesuatu yang baru dan berbeda.
Pengertian ini mengandung maksud bahwa seirang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Sementara itu, Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan      ( usaha ).

Friday, 6 September 2013

반지 (Ring) - TiffanySNSD [HARU OST]

눈이 부셨었죠 아름다웠던 날
(Nun-i bu-syeo-eot-jyo
a-reum-da-weot-deon nal)
Ketika mata ini bersinar itulah hari
yang indah
우리의 사랑을 약속했죠
(U-ri-ui sa-rang-eul yak-sok-haet-jyo)
Ketika kita membuat janji cinta kita
난 목이 메어와 아무 말 못한 채
(Nan mog-i mae-eo-wa a-mu mal mot-han-Chae)
Aku tak bisa bernafas, aku tak bisa
mengatakan apapun
끼워준 반지에 눈물만 떨궜죠
(Kki-wo-jun ban-ji-e nun-mul-man
tteol-gweot-jyo)
Cincin yang kau kenakan padaku,
hanya airmata yang jatuh
어둠속 외로운 빛을 잃은 별처럼
(Eo-dum-sok wi-ro-un bich-eul irh-eun byeol cheo-reom)
Aku seperti bintang kesepian yang
kehilangan cahayanya dalam gelap
그런 내게 그댄 내게 빛이 돼 주었죠
(Geu-reon nae-ge geu-daen nae-ge bichi dwae ju-eot-jyo)
Kau yang telah menjadi cahaya
bagiku
내 손에 새겨진 그대와의 약속
(Nae so-ne sae-gyeo-jin geu-dae-wae-ui yak-sok)
Janji denganmu yang telah terukir di tanganku
지지 않는 꽃이 되어 변치 않을 거에요
(Jiji anh-neun kkoch-i dwae-o
byeon-chi anh-eul ge-oe-yo)
Menjadi bunga terbaik yang tak akan pernah berubah
My love 지금 순간이 천국인거죠
(My love ji-geum sun-gan-i
cheon-gug-in-geo-jyo)
Cintaku, saat ini adalah surga
바보처럼 자꾸 행복한 눈물이 흘러요
(Ba-bo cheo-reom ja-kku haeng-bok-han nun-mur-i hul-leo-yo)
Airmata bahagia terus mengalir
seperti orang bodoh
오늘 또 내일 시간이 간데도
(O-neul tto nae-il si-gan-i gan-de-do)
Hari ini, juga esok, bahkan seiring
berjalannya waktu
그댄 영원한 내 안의 보석이죠
(Geu-daen yeong-weon-han nae an-ui bo-seog-i-jyo)
Kau selamanya permata dalam diriku
눈물을 머금은 향기 잃은 꽃같은
(Nun-mur-eul meo-geum-eun hyang-gi irh-eun kkot gath-eun)
Aku seperti bunga yang kehilangan
aroma, penuh dengan airmata
그런 내게 그댄 내게 향기를 주었죠
(Geureon naege geudaen naege
hyanggireul jueotjyo)
Kau telah menjadi aroma bagiku
내 손에 빛나는 그대와의 약속
(Nae sone bitnaneun geudaewaeui
yaksok)
Janji denganmu yang bersinar di
tanganku
끝이 없는 빛이 되어 눈이 부실 거에요
(Kkeuthi eobneun bichi dwaeeo nuni
busil geoeyo)
Menjadi cahaya yang tak pernah
berakhir (abadi) , akan terus
bersinar
My love 지금 순간이 천국인거죠
(My love jigeum sungani
cheongugingeojyo)
Cintaku, saat ini adalah surga
바보처럼 자꾸 행복한 눈물이 흘러요
(Babo cheoreom jakku haengbokhan
nunmuri heulleoyo)
Airmata bahagian terus mengalir
seperti orang bodoh
오늘 또 내일 시간이 간데도
(Oneul tto naeil sigani gandedo)
Hari ini, juga esok, bahkan seiring
berjalannya waktu
그댄 영원한 내 안의 보석이죠
(Geudaen yeongweonhan nae aneui
boseogijyo)
Kau selamanya permata dalam diriku
아나요 내 심장은 그대라는 걸
(A-na-yo nae sim-jang-eun
geu-dae-ra-nun geol)
Apakah kau tau? kau ada di dalam
hatiku
난 그대 밖에 알지 못하는 바보이지만
(Nan geu-dae bakk-e al-ji mot-ha-neun ba-bo-i-ji-man)
Meskipun aku bodoh yang tak tau
apa-apa selain dirimu
가슴이 아는 한 가지가 있죠
(Ga-seum-i a-neun han ga-ji-ga it-jyo)
Ada satu hal yang ku tau, hati ini
그대 없는 난 내가 될 수 없음을-
(Geu-dae eob-neun nan nae-ga dwael su eobs eumeul)
Tanpamu, aku tak bisa menjadi diriku
그대 없는 난 내가 될 수 없음을-
(Geudae eobneun nan naega dwael su
eobseumeul)
Tanpamu aku tak bisa menjadi diriku

Wednesday, 3 July 2013

7 Hewan Purba Di Indonesia Yang Masih Hidup Sampai Sekarang

Biasanya jika kita ingin melihat hewan purba maka kita hanya akan melihatnya dalam bentuk fosil karena hewan purba itu sudah punah jutaan tahun yang lalu. Tapi ternyata diantara hewan purba itu masih bisa ditemukan beberapa hewan purba yang masih hidup di bumi ini termasuk di wilayah Indonesia. 
Hewan yang dikira sudah punah tetapi ternyata masih ada itu bisa disebut fosil hidup. Fosil hidup adalah sebutan bagi hewan atau tumbuhan yang dianggap sudah punah dan menjadi fosil, tetapi pada kenyataannya masih hidup. Sebutan ini dapat pula dikenakan bagi hewan/tumbuhan yang diketahui telah ada jutaan tahun lalu dengan bentuk yang tidak mengalami banyak perubahan dengan peninggalan fosilnya.
Beberapa fosil hidup hewan purba yang bisa ditemukan di Indonesia diantaranya adalah:

NAMA BEBERAPA VIRUS

YANG MENYERANG MANUSIA

1.  Polio
Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang disebabkan oleh virus. Virus pembawa penyakit ini adalah sebuah virus yang dinamakan poliovirus (PV). Virus ini dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan melemahnya otot dan kadang kelumpuhan.

BEBERAPA KHASIAT KUNYIT


Khasiat kunyit bagi tubuh
1. Kunyit: Membuat kulit lebih bersinar
Kunyit bisa membuat kulit Anda lebih sehat bercahaya dengan cara alami. Aromanya juga membuat kulit harum khas perawatan tradisional.
Campurkan bubuk kunyit dengan jeruk nipis, dan beberapa tetes minyak zaitun. Maskerkan di wajah dan biarkan selama kurang lebih 15-20 menit. Basuh dengan air dingin, dan lakukan setiap hari. Niscaya wajah Anda akan lebih bersinar dan cerah hanya dalam waktu 20 – 30 hari.

MANFAAT INSTRUMEN MUSIK


Jika Anda termasuk orang yang tidak bisa lepas dari alunan musik tiap harinya, sebaiknya baca manfaat lain dari musik, yang dirangkum dari She Knows berikut ini.
1.  Meningkatkan Stamina Saat Olahraga
Musik bisa pengaruhi mood Anda, khususnya saat sedang berolahraga. Jika Anda memainkan musik dengan tempo lambat, secara otomatis juga akan mempengaruhi stamina, tempo dan kecepatan Anda saat berolahraga. Untuk itu, pilihlah lagu dengan tempo yang agak cepat dan bersemangat sehingga kalori pun semakin banyak terbakar karena tubuh akan otomatis bergerak lebih cepat.

Monday, 1 July 2013

DINOSAURUS

Dinosaurus (Yunani δεινόσαυρος, deinosauros) adalah hewan bertulang belakang dominan di ekosistem darat selama lebih dari 160 juta tahun, dari periode Trias Tua (sekitar 230 juta tahun yang lalu) sampai dengan akhir periode Kapur (sekitar 65 juta tahun yang lalu), ketika banyak dari mereka punah pada peristiwa kepunahan Kapur-Tersier. Sepuluh ribuan jenis burung yang hidup sekarang telah diklasifikasikan sebagai dinosaurus.

Thursday, 20 June 2013

CARA DIET SESUAI GOLONGAN DARAH


Diet sesuai golongan darah atau yang disebut "Eat Right for Your Type Diet" oleh pengarangnya, Dr. Peter J. D. Adamo ini percaya bahwa setiap orang harus mengkonsumsi makanan berdasarkan golongan darahnya. Karena menurutnya masing-masing golongan darah (0, A, B, AB) memiliki keistimewaan sendiri. Mulai dari makanan apa yang mudah diserap oleh tubuh, olahraga apa yang tepat,

Tuesday, 11 June 2013

Taeyeon SNSD – And One (OST That Winter The Wind Blows)



쉽게 상처 받고 쉽게 눈물나고 쉽게 아프던 날 기억하나요
swipge sangcho batgo swipge nunmullago swipge apeudon nal giok hanayo
지금도 그래요 여전히 같아요 이런 날 보면 어떨까요
jigeumdo geureyo yojonhi gatayo iron nal bomyon ottolkkayo
쉽게 돌아서도 쉽게 멀어져도 쉽게 잊지 못할 그댈 알아요

LIRIK LAGU JKT48 - RIVER

Majulah ke depan! (Got it!)Janganlah berhenti! (Got it!)
 Tujuan tempat matahari terbit 
Ayo langkah di jalan harapan
 Penghalang adalah River! River! River!
 Dan yang membentang River!
 Takdirnya River! River! River!Akan diuji River!

Taylor Swift - Red


Loving him is like driving a new Maserati down a dead end street
Faster than the wind
Passionate as sin, ended so suddenly
Loving him is like trying to change your mind
Once you’re already flying through the free fall

Sejarah Pendidikan Islam Masa Belanda


A.      Masuknya VOC
Vereenigde Oostindische Compagnie (Perserikatan Perusahaan Hindia Timur atau Perusahaan Hindia Timur Belanda) atau VOC didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 merupakan perusahaan Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur karena ada pula VWC yang merupakan perserikatan dagang Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan pertama yang mengeluarkan pembagian saham. Di masa itu, terjadi persaingan sengit di antara negara-negara Eropa, yaitu Portugis, Spanyol kemudian juga Inggris, Perancis dan Belanda, untuk memperebutkan hegemoni perdagangan di Asia Timur.

PENDIDIKAN ISLAM DI KALIMANTAN



A. Pendidikan Islam di kalimantan pada masa Belanda
             Madarasah yang tertua dan memiliki andil besar dalam perjalanan sejarah pendidikan islam di Kalimantan pada masa penjajahan Belanda adalah madrasah Najah Wal Falah di Sei Bakau Besar Mempawah. Didirikan pada tahun 1918 Masehi. Setelah itu, berdiri madrasah perguruan islam Assulthaniyah di Sambas pada tahun 1922 Masehi. Tidak lama kemudian madarsa tersebut berganti nama menjadi Tarbiyatul Islam. Lama pelajarannya lima tahun dan ada penambahan khusus satu tahun untuk mata pelajaran agama.
      

PENDIDIKAN ISLAM DI ACEH



A.Proses Masuknya Islam di Wilayah Sumatera
Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa daerah Indonesia yang pertama kali dimasuki Islam ialah daerah Aceh.[1] Berdasarkan kesimpulan seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia yang berlangsung di Medan pada tanggal 17 – 20 Maret 1963, yaitu:
1)            Islam untuk pertama kalinya telah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, dan langsung dari Arab.
2)            Daerah yang pertama kali didatangi oleh Islam adalah pesisir Sumatera, adapun kerajaan Islam yang pertama adalah di Pasai.

Carly Rae Jepsen - Call Me Maybe Lyric


I threw a wish in the well,
Don’t ask me, I’ll never tell
I looked to you as it fell,
And now you’re in my way
I’d trade my soul for a wish,
Pennies and dimes for a kiss
I wasn’t looking for this,
But now you’re in my way
Your stare was holdin’,
Ripped jeans, skin was showin’
Hot night, wind was blowin’
Where you think you’re going, baby?
Hey, I just met you,
And this is crazy,
But here’s my number,
So call me, maybe?
It’s hard to look right,
At you baby,
But here’s my number,
So call me, maybe?
Hey, I just met you,
And this is crazy,
But here’s my number,
So call me, maybe?
And all the other boys,
Try to chase me,
But here’s my number,
So call me, maybe?
You took your time with the call,
I took no time with the fall
You gave me nothing at all,
But still, you’re in my way
I beg, and borrow and steal
Have foresight and it’s real
I didn’t know I would feel it,
But it’s in my way
Your stare was holdin’,
Ripped jeans, skin was showin’
Hot night, wind was blowin’
Where you think you’re going, baby?
Hey, I just met you,
And this is crazy,
But here’s my number,
So call me, maybe?
It’s hard to look right,
At you baby,
But here’s my number,
So call me, maybe?
Hey, I just met you,
And this is crazy,
But here’s my number,
So call me, maybe?
And all the other boys,
Try to chase me,
But here’s my number,
So call me, maybe?
Before you came into my life
I missed you so bad
I missed you so bad
I missed you so, so bad
Before you came into my life
I missed you so bad
And you should know that
I missed you so, so bad
It’s hard to look right,
At you baby,
But here’s my number,
So call me, maybe?
Hey, I just met you,
And this is crazy,
But here’s my number,
So call me, maybe?
And all the other boys,
Try to chase me,
But here’s my number,
So call me, maybe?
Before you came into my life
I missed you so bad
I missed you so bad
I missed you so, so bad
Before you came into my life
I missed you so bad
And you should know that
So call me, maybe?

Monday, 10 June 2013

Song Jong Ki - Really (정말) OST. Innocent Man

사랑했었잖아 정말
sa-rang-hessot-janh-a jong-mal
좋아했었잖아 정말
joh-a hes-sot-janh-a jong-mal
미칠 것 같아서 터질 것 같아 서 정말
mi-jhil got ga-ta-so tto-jil got
ga-ta-so jong-mal
이제는 떠나자 다시
i-je-nun ddo-na-ja da-si
니가 또 그리워 오늘도
ni-ga ddo geu-ri-wo o-nul-do
가슴에 남아서 지울 수 없어 서 정말
ga-su-me na-ma-so ji-ul su-obs-o-so jong-mal
이렇게도 아픈데 난
i-roh-ke-do a-peun-de nan
사랑해서 눈물이 난다 가슴 이 아파 와서 또 눈물이 나
sa-rang-heso nun-mur-i nan-da ga-su-mi a-pa wa-so ddo nun-mur-i na
다시 널 잃어버릴까 다시 잃어버릴까
da-si nor-iroh-bo-ril-kka da-si iroh-bo-ril-kka
내 두 눈이 너만 본다
ne du nu-ni no-man bon-da
널 사랑하는 날 좀 바라봐
nol sa-rang-ha-nun nal jom-ba-ra-bwa
이렇게 눈물이 나서 자꾸 눈 물이 나서
i-roh-ke nun-mur-i na-so ja-kku nun-mur-i na-so
다시 살아도 또 다시 살아 도 너야
da-si sa-ra-do ddo da-si sa-ra-do no-ya
이별의 시작은 그렇게
i-byor-e si-ja-gun geu-roh-ke
싫다고 했는데 이렇게
silh-ta-go hen-nun-de i-roh-ke
다시 사랑하면 널
da-si sa-rang-ha-myon nol
그리워하면 정말
geu-ri-wo-ha-myon jong-mal
돌아올 수 있겠니 난
do-ra-ol su it-gen-ni nan
사랑해서 눈물이 난다
sa-rang-he-so nun-mur-i nan-da
가슴이 아파 와서 또 눈물이 나
ga-sum-i a-pa wa-so ddo nun-mur-i na
다시 널 잃어버릴까 다시 잃어버릴까
da-si nor-iroh-bo-ril-kka da-si iroh-bo-ril-kka
내 두 눈이 너만 본다
ne du nu-ni no-man bon-da
널 사랑하는 날 좀 바라봐
nol sa-rang-ha-nun nal jom ba-ra-bwa
이렇게 눈물이 나서 자꾸 눈 물이 나서
i-roh-ke nun-mur-i na-so ja-kku
nun-mur-i na-so
다시 살아도 또 다시 살아 도 너야
da-si sa-ra-do ddo da-si sa-ra-do no-ya
너만 본다
no-man bon-da
널 기다리고 기다리자나
nol gi-da-ri-go gi-da-ri-ja-na
혹시나 돌아올까봐 다시 돌 아올까봐
hog-si-na dor-a-ol-kka-bwa da-si
dor-a-ol-kka-bwa
비를 맞아도 눈속을 걸어도
bi-rul ma-ja-do nun-so-geul
go-ro-do
다시 또 살아도 오직 너야
da-si ddo sa-ra-do o-jig-no-ya
English:
We were in love, really
We liked each other, really
Felt like going crazy, felt
like I’d burst, really
So let’s leave now again
I miss you again today
Because you remain in my
heart and I can’t erase
you, really,
I’m hurting like this
Because I love you, tears
fall
Because my heart hurts,
tears fall again
In case I lose you again,
in case I lose you again
My two eyes only look at
you
Look at me, who loves you
Because tears fall like
this, because tears keep
falling,
Even if I’m born again,
even if I’m born again,
it’s you
I said that I hate the
start of goodbyes
But if I love again, if I
miss you, really,
Can you come back?
Because I love you, tears
fall
Because my heart hurts,
tears fall again
In case I lose you again,
in case I lose you again
My two eyes only look at
you
Look at me, who loves you
Because tears fall like
this, because tears keep
falling,
Even if I’m born again,
even if I’m born again,
it’s you
I only see you
I’m waiting and waiting
for you
In case you come back, in
case you come back again
Even if I’m rained on,
even if I walk in the snow
Even if I’m born again,
it’s only you

Friday, 7 June 2013

Lirik Lagu Love Hurts (OST. Gu Family Book)















HANGUL :
사랑이 아프다 감기처럼
Sa-rang-i a-peu-da gam-gi-cho-rom
눈물이 쓰다 사랑에 걸려서
nun-mul-i seu-da sa-rang-e gol-lyeo-so
멀리서 바라만 보아도

Lirik Lagu Ost. Baker King (Lee Seung Chul)

Lee Seung-Cheul
그 사람
(Geu Saram/That Person)

그 사람 날 웃게 한 사람
Geu sa-ram nal ut-ge han
sa-ram

그 사람 날 울게 한 사람
Geu sa-ram nal ul-ge-han
sa-ram

그 사람 따뜻한 입술로 내게
Geu sa-ram dda-ddeut-han
ib-sul-ro nae-ge

내 심장을 찾아준 사람
Nae shim-jang-eul chaj-a-jun
sa-ram

그 사랑 지울 수 없는데
Geu sa-rang ji-ul su eobs-
neun-de

그 사랑 잊을 수 없는데
Geu sa-rang ij-eul su eobs-
neun-de

그 사람 내 숨 같은 사람
Geu sa-ram nae sun gat-
eun sa-ram

그런 사람이 떠나가네요.
Geu-reon sa-ram-i ddeo-na-
ga-ne-yo

그 사람아 사랑아 아픈 가슴아
Geu sa-ram-a sa-rang-a a-
peun ga-seum-a

아무것도 모르는 사람아.
a-mu-geot-do mo-reu-neun
sa-ram-a

사랑했고 또 사랑해서
Sa-rang-haett-go ddo sa-
rang-hae-seo

보낼 수 밖에 없는 사람아.. 내 사랑

Bo-nael su bakk-e eobs-
neun sa-ram-a… nae sa-
rang-a

내 가슴 너덜 거린데도
Nae ga-seum neo-deol geo-
rin-de-do

그 추억 날을 세워 찔러도
Geu chu-eok nar-eul seo-
weo jjil-reo-do

그 사람 흘릴 눈물이
Geu sa-ram heul-ril nun-
mul-I

나를 더욱더 아프게 하네요
Na-reul deo-uk-deo a-peu-
ge ha-ne-yo

그 사람아 사랑아 아픈 가슴아
Geu sa-ram-a sa-rang-a a-
peun ga-seum-a

아무것도 모르는 사람아.
a-mu-geot-do mo-reu-neun
sa-ram-a

눈물 대신 슬픔 대신
Nun-mul dae-shin seul-peum
dae-shin

나를 잊고 행복하게 살아줘…내 사랑

Na-reul it-go haeng-bog-ha-
ge sal-a-jweo… nae sa-rang-
a.

우리삶이 다해서 우리 두눈 감을때
그때 한번 기억해
u-ri salm-i da-hae-seo u-ri
du-nun gam-eul-ddae geu-
ddae han-beon gi-eok-hae

그 사람아 사랑아 아픈 가슴아
Geu sa-ram-a sa-rang-a a-
peun ga-seum-a

아무것도 모르는 사람아.
a-mu-geot-do mo-reu-neun
sa-ram-a

사랑했고 또 사랑해서
Sa-rang-haett-go ddo sa-
rang-hae-seo

보낼 수 밖에 없는 사랑아..
Bo-nael su bakk-e eobs-
neun sa-ram-a… nae sa-
rang-a

내 사랑아 내 사랑아 내 사랑아
Nae sa-rang-a nae sa-rang-
a nae sa-rang –a

English Translation:

That person was the one
who made me smile
That person was the one
who made me cry
With her warm lips to me
That person found my
heart
I can’t erase that love
I can’t forget that love
That person was like my
oxygen
That person is now leaving

That person. That love. My
aching heart
You didn’t know anything
I loved you, and I love you
That’s why I have no
choice but to let you
leave… my love

Even if my heart becomes
tattered
Even if that memory pains
me all day
The tears that person
sheds
Hurts me even more

That person. That love. My
aching heart
You didn’t know anything
Instead of tears, instead
of pain
Forget about me and live
happily my love
When our lives are over
and we close our eyes,
Then remember me one
time

That person. That love. My
aching heart
You didn’t know anything
I loved you, and I love you
That’s why I have no
choice but to let you
leave… my love

my love
my love
my love

Tuesday, 28 May 2013

PROBLEMA JIWA KEAGAMAAN


A.    SIKAP KEAGAMAAN DAN POLA TINGKAH LAKU
Sikap dipandang sebagai seperangkat reaksi-reaksi afektif terhadap onjek tertentu berdasarkan hasil penalaran, pemahaman, dan penghayatan individu. Sikap terbentuk dari hasil belajar dan pengalaman seseorang dan bukan sebagai pengaruh bawaan seseorang, serta tergantung pada objek tertentu.
Menurut Prof. Dr. Mar’at, telah dihimpun beberapa pengertian mengenai sikap. Rumusan umum tersebut adalah bahwa;

JIWA KEAGAMAAN PADA DEWASA DAN LANSIA



A. PERKEMBANGAN AGAMA PADA MASA DEWAS
Sebagai akhir dari masa remaja adalah masa dewasa, atau ada juga yang menyebutnya masa adolesen. Ketika mereka meginjak dewasa, pada umumnya mempunyai sikap: menemukan pribadinya, menentukan cita-citanya menggariskan jalan hidupnya ,bertanggung jawab, menghimpun norma-norma sendiri.
             

PSIKOLOGI KONTRA AGAMA

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Psikologi
Psikologi biasanya kita kenal dengan istilah penyuluhan, yang secara awam dimaknakan sebagai pemberian penerangan, informasi, atau nasihat kepada pihak lain. Istilah penyuluhan sebagai padanan kata psikologi bisa diterima secara luas, tetapi dalam pembahasan ini, psikologi tidak dimaksudkan dalam pengertian tadi. Psikologi sebagai cabang ilmu dan praktik pemberian bantuan kepada individu pada dasarnya memiliki pengertian yang spesifik sejalan dengan konsep yang dikembangkan dalam lingkup ilmu dan profesinya.
Diantara berbagai disiplin ilmu, yang memiliki kedekatan hubungan dengan psikologi adalah konseling. Bahkan secara khusus dapat dikatakan bahwa konseling merupakan aplikasi dari psikologi terutama jika dilihat dari tujuan, teori yang digunakan, dan proses penyelenggarannya. Oleh karena itu, telaah mengenai konseling dapat pula disebut sebagai psikologi konseling (conseling psychology).[1]
B.   Pengertian Agama[2]
Agama, seperti yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari terdiri atas suatu system tentang keyakinan-keyakinan, sikap-sikap dan praktik-praktik yang kita alami, pada umumnya berpusat sekitar pemujaan.
Dari sudut pandangan individu yang beragama, agama adalah sesuatu yang menjadi urusan terakhir baginya. Artinya, bagi kebanyakan orang, agama merupakan jawaban terhadap kehausannya dalam kepastian, jaminan, dan keyakinan tempat mereka melekatkan dirinya dan untuk menopang harapan-harapannya.
Dari sudut pandangan social, seseorang berusaha melalui agamanya untuk memasuki hubungan-hubungan bermakna dengan oranglain, mencapai komitmen yang ia pegang bersama dengan oranglain dan berusaha untuk bergabung  dengan oranglain dalam ketaatan yang umum terhadapnya. Bagi kebanyakan orang, agama merupakan dasar terhadap falsafah hidupnya.
C.   Psikologi Versus Agama[3]
Kita mengetahui bagaimana psikologi lahir dari agama dan tumbuh besar bersama agama. Di tengah perjalanan , karena pengaruh sains modern, psikologi memisahkan diri dan kemudian memusuhi agama. Walaupun perkembangan terakhir menunjukkan gerakan kearah integrasi, di dunia akademis pandangan yang dominan setidak-tidaknya menganggap agama tidak penting. Pada tingkat yang eksterm, psikologi menuduh agama sebagai sumber penyakit mental, dogmatisme, prasangka rasial, dan tindakan kekerasan. Pada gilirannya, kaum agamawan atau psikolog yang beragama mendakwa psikologi sebagai arogan, elitis, amorral, dan memberhalakan diri.
Mengapa dua disiplin yang menaruh perhatian yang sama bisa bermusuhan?
Pertama, dalam perjalanan sejarah, keduanya telah menjadi pesaing satu sama lain. Dahulu, menurut Peter Berger (1967), agama memberikan makna baku kepada manusia ketika memandang alam dan kehidupan. Agama menjawab masalah kematian, penderitaan, dan bencana. Dalam periode beberapa abad belakangan ini, posisi agama disisihkan oleh sains. Agama kehilangan otoritasnya, mula-mula dalam menjelaskan alam dan akhirnya juga dalam memberikan petunjuk kehidupan. Agama digantikan ilmu pengetahuan alam untuk memahami dunia, dan digantikan psikologi untuk menghayati pengalaman subyektif manusia.
1.      Pandangan Psikologi Yang Negatif Terhadap Agama
Sebab kedua yang mendorong keduanya bertentangan adalah paham dominan di kalangan psikologi yang melecehkan agama. Freud menyebut agama sekali waktu sebagai obsesi, kadang-kadang sebagai pemenuhan keinginan kanak-kanak, dan pada waktu yang lain sebagai ilusi. Freud mengilhami kebanyakan psikolog. Meninggalkan agama menjadi karakter intelektual. Menganggap agama sebagai patologi, gangguan kejiwaan, menjadi sikap ilmiah. Ellis, tokoh terapi kognitif behavioral, menulis dalam Journal of Conseling and Clinical Psychology, terbitan 1980 :
“ Agama yang dogmatis, ortodoks, dan taat (atau yang mungkin kita sebut sebagai kesalehan) berkolerasi sangat signifikan dengan gangguan emosional. Orang umumnya menyusahkan dirinya dengan sangat mempercayai kemestian, keharusan, dan kewajiban yang absolut. Kebanyakan orang yang secara dogmatis mempercayai agama tertentu mempercayai hal-hal absolut yang merusak kesehatan ini. Orang yang sehat secara emosional bersifat lunak, terbuka, toleran, dan bersedia berubah, sedangkan orang yang sangat religius cenderung kaku, tertutup, tidak toleran, dan tidak mau berubah. Karena itu, kesalehan dalam berbagai hal sama dengan pemikiran tidak rasional dan gangguan emosional.
2.      Pandangan Agama Yang Negatif Terhadap Psikologi
Arogansi psikolog seperti Ellis mengundang reaksi yang keras dari pihak agama. William Kilpatrick menyesalkan agamawan yang mencampurkan psikologi dengan agama. Ia menulis buku dengan judul yang menegaskan posisi psikologi dikalangan kaum beriman, Psychologycal Seduction, Godaan Psikologi. Pada salah satu artikelnya yang berjudul “First Things : Faith and Terapy” (Kilpatrick, 1999), Profesor ilmu pendidikan di Boston College ini menulis : Penting diingat oleh orang-orang yang beriman bahwa tidak ada kompromi antara agama kristen dan kelompok psikologi”.
Satu-satunya  cara yang paling perkasa untuk menyibakkan kabut ini adalah cahaya wahyu. Wahyu mengingatkan kita bahwa kesehatan fisik dan emosional bukanlah segala-galanya. Al-kitab mengajari kita bahwa jika tangan kita berbuat dosa, kita harus memotongnya. Lebih baik memasuki kehidupan dengan tangan yang buntung ketimbang membawa dua tangan ke neraka. Begitu pula lebih baik memasuki kerajaan surga dengan psyche yang mengalami represi ketimbang memasuki tempat lain dengan dipenuhi penonjolan diri (self-assertiveness). Tidak akan ada penghibur puncak dalam teori-teori para psikolog. Psikolog sangat sedikit berbicara tentang kebanyakan manusia yang menderita di dunia ini. Ia sama sekali tidak berbicara tentang kenyataan bahwa kita semua akan mati.
3.      Keyakinan agama para psikolog
Sejalan dengan perkembangan sains dan teknologi, skularisasi perlahan-lahan menyeret agama kepinggiran kehidupan. Di Barat, eropa lebih cepat skuler ketimbang Eropa, pada kebanyakan Eropa, frekuensi pergi ke Gereja dan terlibat dalam kegiatan agama menurun sekali pada setengah abad terakhir ini dan paling rendah sekarang ini. Gereja-gereja Kristen hampir kosong di Eropa utara, ‘kata Hoge (1997:23). Di Amerika, Gallup Poll, 1993, skularisasi ini tampaknya tidak banyak mengalami kemajuan. Dari tahun ketahun, dikalangan orang banyak, keterlibatan dalam kegiatan agama tidak berkurang; dalam beberapa aspek keagamaan, bahkan bertambah. Sebanyak 63% responden berpendapat bahwa “agama dapat menjawab semua atau kebanyakan problem masa kini (Smith, 1992 ; 367): 57% berdoa sekurang-kurangnya sekali sehari (Hastings & Hastings, 1994 :445). Mereka juga ternyata menaruh kepercayaan kepada lembaga-lembaga agama: karena kepercayaan pada lembaga agama menempati urutan kedua setelah institusi militer (Hastings &Hastings, `1994 : 313).
Lalu, dimana jejak sekularisasi kita temukan? Tampaknya sekularisasi paling jelas menunjukkan dampaknya di kalangan academia. Gallup Poll, 1993, melaporkan bahwa lulusan perguruan tinggi menganggap agama kurang penting dibandingkan dengan orang yang tidak masuk perguruan tinggi. Dalam tinjauan literature yang dilakukan oleh Beit Hallahmi (1977), disimpulkan bahwa para ilmuan dan akademisi kurang beragama dibandingkan dengan penduduk lainnya. Pada survey yang lebih belakangan ditemukan bahwa 30% diantara para dosen menyatakan tidak menganut agama apapun, dibandingkan dengan 5% dari seluruh penduduk (Gallup, Jr. 1994: 72). Diantara para ilmuan para psikolog menyatakan agama kurang penting dibandingkan dengan penduduk lainnya. Jika kita membandingkan penelitian ini dengan study yang dilakukan Leuba, salah seorang perintis psikologi agama, kita menemukan bahwa profil para ilmuan itu tidak mengalami perubahan.. Dalam kesimpulan umumnya, Leuba menunjukkan bahwa makin terkemuka seorang ilmuan, makin rendah keberagamaannya. Ia juga menemukan, bahwa psikologi paling kecil kemungkinannya untuk “Percaya kepada Tuhan yang menjawab do’a”.
4.      Agama Menurut para Psikolog Sekuler

v  JAMES LEUBA : Agama sebagai Irasionalitas dan Patologi
Psikologi yang paling memusuhi agama tradisional, tetapi juga yang paling informative dan persuasive adalah Leuba.Secara langsung, ia mengumpulkan bukti untuk menyimpulkan bahwa pengalaman mistikal dapat dijelaskan dengan prinsip-prinsip pokok psikologi dan fisiologi. Misalnya, ia menunjukkan secara eksperimental bahwa ia dapat menimbulkan perasaan kehadiran sesuatu yang samar-samar dan tidak terlihat pada subjek penelitiannya dengan mengarahkan mereka untuk mengharapkan pengalaman seperti itu. Menurut Leuba, reaksi yang terjadi sama seperti pengalaman sehari-hari ketika kita merasakan kehadiran orang lain. Leuba juga menjelaskan fenomena mistikal yang lebih dramatis melalui penjelasan tentang proses patologis, termasuk epilepsy, hysteria, neurasteria, dan intoksikasi narkotis.
Ia menyimpulkan bahwa pernyataan kaum mistikus setelah pengalaman keagamaan seperti itu bersifat naïf dan khayali. Setelah itu, Leuba menunjukkan banyak ajaran agama yang bermutu rendah dan tidak masuk akal. Ia juga menunjukkan bahwa pandangan keagamaan yang konservatif ini menghambat perkembangan pengetahuan ilmiah. Dalam upayanya untuk menunjukkan irasionalitas kepercayaan agama yang konvensional, melalui kuesioner Leuba mengumpulkan data yang menunjukkan bahwa para ilmuwan dan sejarahwan yang terkenal jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mempercayai Tuhan dan keabadian ketimbang rekan-rekan mereka yang terkemuka.Di samping keterkenalan para ilmuwan yang paling kecil kemungkinan untuk mempercayai kepercayaan agama adalah mereka yang paling menguasai informasi tentang proses biologis dan psikologis. Diantara semua ilmuwan yang menjawab kuesioner Leuba, para psikolog menunjukkan tingkat kepercayaan yang paling rendah (Leuba, 1950).
Walaupun sangat keras mengkritik agama, Leuba sebenarnya bermaksud untuk memperbarui dan bukan menghancurkan agama. Sebagaiman ia sangat kritis terhadap agama tradisional, ia juga kritis terhadap sains yang materialistic. Leuba juga mengemukakan teori tentang “dorongan spiritual inteligen” menuju kesempurnaan moral, suatu kecenderungan yang dianggapnya sebagai karakteristik asasi tabiat manusia. Untuk mengembangkan daya spiritual yang ilmiah ini, Leuba menyarankan dibentuknya kelompok keagamaan yang menggunakan bentuk-bentuk upacara, ibadah, pengakuan, dan kesenian sacral yang sudah dimodifikasi dan dikembangkan dengan bantuan pengetahuan ilmiah dan pengalaman bersama. Walaupun mereka tidak lagi menyembah Tuhan social, anggota masyarakat ini dapat mengambil faedah dari nilai-nilai hakiki termasuk wawasan batiniah, kedamaian dan energy moral dari tradisi teistiknya.
v  SKINNER : Agama sebagai Perilaku yang Diperteguh
Jika pandangan Leuba tentang sains masih mepertahankan adanya dorongan spiritual, pandangan kaum yang behavioris yang keras mendorong mereka untuk mereduksi agama seluruhnya menjadi perilaku yang ditentukan secara mekanis. Contoh aliran ini adalah Skinner (1953) yang mempertahankan bahwa, seperti semua perilaku lainnya, keragaman pengalaman agama terjadi karena didikuti stimuli yang memperteguh. Dalam banyak hal, peneguhan ini secara aktif dilakukan oleh tokoh agama dan pengendali lain yang berkuasa. Kepercayaan dan aturan agama menghimpun akibat-akibat dari peneguhan yang dilakukan oleh agen-agen pengendali untuk kepentingan mereka sendiri dan sekaligus untuk keuntungan institusi agama dan tatanan social yang lebih besar. Perilaku agama yang tidak dapat dipahami dalam kerangka diatas dapat dijelaskan sebagai produk peneguhan yang tidak direncanakan atau tidak sengaja. Seperti merpati yang terus menerus melakukan perilaku “takhayul” dan tidak fungsional sebagai respons sebagai peneguhan acak, manusia akan berpegang teguh pada pelaksanaan ritus-ritus yang ganjil jika perilaku ini diikuti secara kebetulan oleh stimulus yang memperteguh.
v  GEORGE VETTER : Agama sebagai Respon pada Situasi Tak Terduga
Menurut Vetter, agama tidak punya nilai untuk memberikan keselamatan. Ia menulis secara khusus sebuah bukju untuk menganalisis agama secara behavioral dengan semangat yang lebih menggebu-gebu ketimbang Leuba dan Skinner. Vetter menjabarkan berbagai alas an untuk penilainnya yang negative terhadap agama : konsepsi naïf tentang tuhan yang bersifat antropomorfis ; peperangan dan kebiadapan lainnya yang dilakukan atas nama agama sepanjang sejarah ; keterbelakngan pengetahuan para tokoh agama berkenaan dengan masalah-masalah social ; kegagalan iman keagamaan dalam menunjukkan hubungan empiris yang konsisten dengan prilaku moral (kadang-kadang keimanan secara positif mendorong orang untuk berbuat baik dan memberikan pertolongan, tetapi juga secara negative mendorong orang untuk melkukan penghianatan) ; korelasi institusi agama dalam bidang social politik dan penghamburan kekayaan sumber daya termasuk uang, waktu dan tenaga manusia yang dilakukan oleh institusi agama.
Jika agama hanya memperbaiki kehidupan para penguasa agama, seperti dinyatakan Vetter, lalu bagaimana para peneliti menjelaskan kebangkitan dan bertahannya kepercayaan dan praktik keagamaan ditengah-tengah masyarakat? Vetter merujuk pada teori Skinner tentang perilaku “takhayul” yang dilakukan oleh merpati yang diperteguh secara acak, dan laporan Maier tentang perilaku yang bersifat stereotipikal dan nonfungsional yang dilakukan tikus ketika dipaksa utnuk membuat diskriminasi yang mustahil. Dari situ, Vetter berpendapat bahwa perilaku agama adalah respons manusia untuk menghadapi situasi yang tidak terduga dan tidak terkendali. Ada dua factor utama yang menentukan apakah perilaku itu akan terjadi. Pertama, perilaku yang bermanfaat pada situasi terdahulu akan diulangi lagi dalam bentuk-bentuk ritual pada situasi yang sama dikemudian hari.Dengan cara begitu, kata Vetter, dalam situasi terdesak Tuhan sering disapa sebagai orang tua.Kedua, menurut teori belajar Guthrie (Contiguity theory of learning), perilaku cenderung dijalankan jika perilaku itu mengubah kompleks asosiasi stimulus yang mendorongnya atau jika perilaku itu setidak-tidaknya sedang  berlangsung ketika sesuatu yang lain mengubah situasi ; karena dalam kedua keadaan itu perilaku itu dipertahankan serbagai tindakan terakhir yang berkaitan dengan kompleks stimulus tersebut. Vetter mengidentifikasi dua kelompok agama yang memenuhi criteria ini : (a) “Perilaku entreaty” seperti doa atau meditasi yang dapat dipertahankan untuk waktu yang lama dan boleh jadi memberikan ketenangan yang diperlukan untuk tindakan praktis yang simultan, dan (b)”Perilaku orgy” seperti upacara dramatis yang mengalihkan individu cukup lama sehingga stress emosionalnya berangsur-angsur hilang dengan sendirinya.
Tetapi, betapapun efektifnya perilaku tersebut dalam jangka pendek, Vetter sangat menentangnya karena perilaku-perilaku itu diarahkan, seperti candu, kepada penderita itu sendiri dan bukan pada situasi eksternal yang menjadi sumber frustasi. Masalah yang dihadapi orang, menurut Vetter, hanya dapat diselesaikan dengan menerapkan secara sistematis metode sains yang berpusat pada masalah, bukan metode agama yang bersifat khayali. Proses sekularisasi  yang berlangsung secara bertahap, yang menyebabkan lebih banyak persoalan dipandang secara ilmiah dan tidak lagi secara religious, memberikan harapan kepada Vetter bahwa sejumlah sumber daya yang dihabiskan untuk agama perlahan-lahan akan direalokasikan pada penelitian ilmiah, termasuk penelitian tentang agama itu sendiri.
Walaupun prinsip behavioral, terutama seperti yang dikembangkan oleh Skinner, masih popular dikalangan psikolog klinis dan akademis, banyak orang melihat titik tekan yang berlebihan pada responds yang diperteguh secara individual itu terlalu fragmentalis dan mekanistis untuk menjelaskan perilaku kompleks seperti yang terdapat dalam wilayah agama. Teori belajar social pendekatan kognitif yang menggambarkan belajar observasional dan global memberikan alternative yang menjanjikan, terutama dalam menjelaskan penyampaian tradisi agama dari satu generasi ke generasi lainnya. Tetapi, diluar beberapa ilmuwan yang tekah menegaskan peranan peniruan dalam sinamika agama, belum ada penggunaan sistematis teori belajar social untuk memahami keimanan dan tradisi keagamaan.


v  SIGMUN FREUD : Agama sebagai Pemuasan Keinginan Kekanak-kanakkan
Jika Freud dan para pengikutnya berpandangan negative  terhadap agama dengan memandang agama tidak lebih dari sekadar kumpulan kecenderungan kekanak-kanakan atau neurotis, para pendukung psikoanalisis yang direvisi melihat agama lebih positif.
Menurut Freud, agama ditandai dengan dua ciri yang menonjol : kepercayaan yang kuat terhadap Tuhan dalam sosok Bapak dan ritus-ritus wajib yang dijalankan secara menjelimet. Freud memperhatikan adanya sifat-sifat ritual yang tampaknya kompulsif, aura kesucian yang meliputi ide-ide agama, dan kecenderungan orang yang beragama untuk merasa berdosa dan takut akan hukuman tuhan. Dari situlah, Freud membandingkan unsure-unsur ini dengan gejola obsesif neurosis, yang ia pandang sebagai mekanisme pertahanan dalam menghadapi impuls yang tidak dapat diterima. Kepercayaan dan praktik keagamaan, Freud menyimpulkan, berakar pada pengalaman universal kanak-kanak. Pada usia dini, anak menganggap orangtua, terutama bapak, sebagai oaring yang mahatahu dan maha kuasa. Pemeliharaan yang penuh perlindungan dan kasihsayang dyang dilakukan oleh sosok berkuasa seperti itu menentramkan anak yang tidak berdaya dan ketakutan, serta menciptakan surge buatan baginya. Bertahun-tahun kemudian, ketika kekuatan alam situasi hidup lainnya sekali lagi membangkitkan perasaan tidak berdaya, kerinduan individu akan seorang bapak yang berkuasa memperoleh pemuasannya dalam pengkhayalan citra Tuhan sebagai Bapak yang mengayomi dan melindungi. Kerinduan kepada bapak, yang disebut Freud, “merupakan akar setiap bentuk agama”, ditandai dengan kegamangan. Pasalnya, sebagai akibat cengkeraman kompleks Oedipus, ayah juga menjadi objek ketakutan, kekecewaan dan rasa bersalah. Kepasrahan penuh kepada Tuhan sebagai proyeksi ayah pada akhirnya memulihkan kembali hubungan yang sudah lama hilang.
Karena itu, agama adalah ilusi, kata Freud ini berarti bahwa agama adalah hasil pemuasan keinginan dan bukan hasil pengamatan dan pemikiran. Lebih dari itu, agama adalah ilusi yang berbahaya baik bagi individu maupun masyarakat. Individu yang diajari dogma agama pada usia dini dan kemudian dihambat untuk berfikir kritis terhadapnya, besar kemungkinan akan didominasi oleh hambatan-hambatan berfikir dan akan mengendalikan impulsnya melalui represi yang ditimbulkan oleh ketakutan. Kekakuan yang sama akan muncul dari aura kesucian yang berada disekitar hukum-hukum dan institusi masyarakat yang memaksakan penekanan naluri melalui hukuman dan ganjaran agama. Lebih dari itu, karena orang-orang meninggalkan keinginan naluriahnya, karena ketakutan bukan karena pemikiran, runtuhnya kepercayaan pada dogma agama yang membenarkan larangan cultural ini akan memporak-porandakan masyarakat.Hanya dengan meninggalkan agam dan ajaranya yang dogmatis, kata Freud, dan bertumpu pada sains dan akal, individu dan masyarakat akan berkembang melewati tahap kekanak-kanakannya. Individu yang dewasa akan belajar hidup dengan menerima banyak celah yang ditinggalkan sains dalam pengetahuan kita tentang realitas, sambil dengan berani menghadapi situasi tak berdaya dan tak bermakna yang menjadi nasib kita semua. Begitu kedewasaan ini dicapai secara meluas, kata Freud, peradaban takkan lagi menindas dan kehidupan pada akhirnya diterima dengan ikhlas.


[1] Latipun. Psikologi Konseling. Hlm,4
[2] Oemar Hamalik. Psikologi Remaja. Hlm. 107
[3] Jalaluddin Rakhmat. Psikologi Agama. Hlm, 152-174